EKONOMIPOS.COM (EPC),SOLO – Manusia kayu asal Sragen, Sulami, yang sepekan terakhir dirawat di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Dr Moewardi batal menjalani operasi karena tim dokter masih fokus pada penanganan rehabilitasi medis.
Ketua Tim dokter yang merawat Sulami Arief Nurdin mengungkapkan, kesehatan umum penderita penyakit langka ini relatif membaik. Tetapi tindakan operasi mesti mempertimbangkan berbagai aspek, terutama kondisi organ persendian yang mengalami penyempitan. Di samping itu, otot telah mengeras dalam kurun waktu sekitar 20 tahun, serta adanya gangguan organ tubuh lainnya.
“Jika operasi dilakukan sekarang, belum tentu memulihkan kondisi pasien. Tim yang melibatkan 20 dokter spesialis berbagai bidang memutuskan untuk fokus pada rehabilitasi medis lebih dulu, sembari memberikan obat untuk membantu perbaikan organ tubuh yang mengeras dan kaku,” kata Arief Nurdin.
Dari seluruh organ persendian Sulami, jelas Arief, tinggal beberapa persendian yang masih berfungsi meski tidak maksimal, di antaranya sendi pergelangan tangan dan kaki. Bahkan sendi rahang bawah dan atas, juga mengalami kekakuan dan pengerasan otot, sehingga posisi mulut hanya dapat terbuka sekitar 1,5 centimeter. Akibatnya hal itu mengganggu aktivitas makan serta memengaruhi kesehatan mulutnya.
“Saat ini, kondisi kesehatan secara umum, sudah membaik, demikian pula kondisi psikologis relatif normal,” katanya. (**)