EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Sekretaris Komisi C DPRD Riau, Suhardiman Amby mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan sumber pendapatan daerah sektor pajak permukaan air, pajak kendaraan bermotor, bagi hasil minyak, PPN dan PBB.
Sementara terkait persoalan pendapatan Hotel Aryaduta tersebut bukanlah hal prioritas. Karena ada beberapa permasalahan pendapatan lainnya yang dijadikan prioritas.
“Hotel Aryaduta hanya bagian kecil dari yang kita rencanakan. Soal itu tetap kita tindaklanjuti tapi bukan prioritas. Karena ada pendapatan dari sektor lain yang lebih banyak dan mesti kita kejar dan prioritaskan,” kata Suhardiman menanggapi terkait masalah Hotel Aryaduta, Senin (12/06/2017).
Adapun yang menjadi prioritas bagi pihaknya menurut Suhardiman adalah, pajak permukaan air, pajak kendaraan bermotor, bagi hasil minyak, PPN dan PBB.
“Kita tentunya lebih mengutamakan yang potensinya lebih besar, misalnya pajak kendaraan bermotor, itu targetnya mencapai Rp 3 triliun dalam setahun. Kemudian kita juga ingin mengejar APBN. Kita lihat daerah lain di Sumatera, walau APBD kecil. Tapi APBN nya mencapai Rp 20 triliun. Ini tentu tidak terlepas dari usaha kita ke pusat. Buat apa kita hampir tiap hari ke Jakarta tapi tak bisa tingkatkan APBN,” paparnya.
Diakui Suhardiman pendapatan dari Hotel Aryaduta sangat kecil, bahkan dari anggaran Rp 200 juta per tahun, dihitungnya, Pemprov Riau hanya diberikan uang sewa untuk dua dari ratusan kamar yang ada di sana.
“Selain itu, sama halnya dengan sewa gedung kelas kecil. Nanti sesekali kita akan sidak ke sana, kita akan lihat, siapa yang bermain di sana,” imbuhnya. (*)