EKONOMIPOS.COM (EPC), SELATPANJANG – Sebagai satu langkah membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi angka kemiskinan, Bupati Kepulauan Meranti Irwan berencana mengembangkan investasi udang windu di Rangsang Pesisir.
“Saat ini ada beberapa investor yang ingin masuk di Rangsang Pesisir, salah satunya pengusaha udang berasal dari Lampung, PT Dipasena yang bergerak bidang perikanan, budi daya udang windu untuk diekspor ke Eropa dan negara tetangga Malaysia, Singapura,” kata Irwan, Sabtu (22/07/2017).
Irwan menjelaskan Rangsang Pesisir saat ini salah satu daerah yang cukup miskin. Untuk itu pemerintah akan bekerja keras mempercepat pembangunan infrastruktur agar penduduk miskin setempat semakin berkurang.
“Rangsang Pesisir merupakan kecamatan paling miskin bersaing dengan Pulau Merbau,” ujarnya.
Menurut dia, belakangan ada investor yang tertarik untuk mengolah sumber daya setempat. Mereka berencana akan membeli lahan masyarakat yang tidak terpakai untuk dijadikan lokasi usaha tambak udang windu.
“Jika itu terwujud tentunya akan banyak membuka lapangan kerja dan otomatis akan mengurangi pengangguran di Rangsang Pesisir,” tegasnya.
Karena itu, ujar Bupati, untuk menggesa pembangunan tersebut maka 2018 dan seterusnya Pemkab Meranti sudah merancang pembangunan jalan dengan anggaran tahun jamak atau Multiyears agar dalam beberapa tahun kedepan semua infrasttuktur jalan sampai ke Tanjung Samak dapat selesai dan diyakini akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa.
Karenanya, untuk memajukan kecamatan ini selain membangun infrastruktur juga perlu investasi, dan Rangsang Pesisir sangat berpotensi untuk pengembangan pertanian.
“Potensi ini dapat dijadikan wisata pertanian, yang telah memulai yakni Desa Tenggayun Raya dengan membuat kawasan tujuan wisata perkebunan,” imbuh Irwan.
Ia mengaku bahwa dalam undangan seminar, Pulau Rangsang sering menjadi pembicarakan untuk menjadi kawasan ekonomi terpadu, dimata negara Singapura dan Malaysia sebab daerah ini sangat berpotensi. Bahkan untuk membicarakan potensi pulau ini dia imbuhnya diundang beberapa kali oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia.
Untuk itu Irwan menghimbau masyarakat jangan menjual tanahnya karena seiring perkembangan Rangsang maka harga akan semakin tinggi.
“Ini pulau masa depan kita jangan sampai ketika Rangsang berkembang masyarakat justru terhalau keluar,” ajak Bupati. (*)