EKONOMIPOS.COM (EPC), BENGKALIS – Keberadaan elpiji 3 kilogram mulai langka di Kabupaten Bengkalis. Sejumlah masyarakat kesulitan mendapatkan gas bersubsidi ini sejak beberapa hari terakhir. Di antaranya di Kecamatan Bukit Batu, Siak Kecil, Bengkalis dan Bantan.
“Sejak dua pekan terakhir sulit mendapatkan gas 3 kg. Di kedai dan pangkalan selalu kosong,” ujar Wan Muhammad Sabri, warga kecamatan Bukit Batu, Selasa (11/04/2017).
Menurut dia, bahkan tiga hari lalu dia mengetahui gas masuk dari Pertamina ke agen yang ada di Bukit Batu. Namun saat kemarin mencari gas tersebut hampir seluruh pengencer sudah kosong stok gas.
“Kita tidak tahu apakah kelangkaan ini memang ada pembatasan kuota dari pertamina, atau mungkin ada permainan agen,” kata dia.
Warga Bengkalis, Budi juga mengaku mendapatkan elpiji 3 kilogram. Bahkan dia sudah berkeliling hingga Desa Pambang kecamatan Bantan. Namun di sana juga tidak ada ketersedian gas tersebut.
“Kemarin dapat dekat daerah dekat di sana, harganya pun sudah Rp 25 ribu per tabung. Padahal kalau biasanya harga per tabung hanya Rp 22 ribu,” imbuhnya.
Menurut dia, para pedangang yang berjualan juga merasakan kelangkaan tersebut. Saat dia bertanya ketersedian gas sejak beberapa hari ini memang sedikit yang masuk.
“Mereka juga tidak tahu persis penyebab kelangkaan yang terjadi,” terangnya.
Di Kecamatan Bantan, kesulitan mencari gas 3 kilogram juga dirasakan Ismail warga desa Papal kecamatan Bantan. Bahkan pihaknya untuk mendapatkan gas elpiji tersebut.
Untuk mendapatkan gas dia harus berkeliling sejumlah kedai di kecamatan Bantan. “Itupun semalam dapat namun harganya tidak seperti biasa. Lebih mahal dari harga normalnya,” kata Ismail.
Sementara Dinas perdagangan dan perindustrian (Disdagprin) Bengkalis melalui Kasi Perdagangan Bidang Pengembangan dan Perdagangan, Darwis mengaku belum mengetahui hal itu. Dia berjanji segera menindaklanjutinya dengan mengcek ke lapangan. (*)