EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Data Badan Pusat Statistik Riau, impor terbesar Riau didominasi dari bahan baku atau bahan penolong yang akan diolah lagi yakni sebanyak 69,90 persen. Nilainya mencapai US$ 125.11 juta periode Januari-Februari 2017.
Secara keseluruhan nilai impor Riau Februari 2017 mengalami kenaikan 10,90 persen. Kenaikan ini cukup besar dibandingkan Januari 2017. Bila awal tahun tercatat impor mencapai US$ 84,87 juta, Februari sudah US$ 94.12 juta.
Kenaikan ini selaras dengan kondisi impor Riau Januari hingga Februari 2017, yang mengalami kenaikan 0,69 persen dibandingkan periode serupa 2016. Bila tahun lalu tercatat US$ 177.77 juta, tahun ini mencapai US$ 178.99 juta.
“Untuk barang modal, nilai impornya US$ 37,55 juta. Sementara barang konsumsi relatif rendah. Totalnya barang konsumsi hanya 9,13 persen setara US$ 16.33 juta,” jelas Statistik Distribusi BPS Riau, Agus Nuwibowo, Selasa (11/04/2017).
Selama Januari Februari 2017, lanjut Agus, impor non migas Riau dominan berasal dari Kanada mencapai US$ 29,59 juta. Disusul Malaysia US$ 24,69 juta dan Tiongkok US$ 20.97 juta. Sementara Singapura mencapai US$ 14.14 juta. Keempat negara ini cukup mendominasi produk impor di Riau dengan total 59,64 persen keseluruhan impor non migas. (*)