EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Nilai ekspor Riau mengalami penurunan pada medio April 2017. Penurunan ekspor yang cukup besar terjadi pada lemak dan minyak hewan atau nabati.
Dari 10 golongan barang ekspor nonmigas terbesar, penurunan pada kelompok ini mencapai US$ 194,20 juta. Angka ini jauh melampaui bubur kayu (pulp) yang juga turun US$ 42.23 juta maupun berbagai makanan olahan yang turun US$ 194,20 juta.
Sementara kenaikan hanya terjadi pada ampas dan sisa industri makanan yang mencapai US$ 10.22 juta, kertas dan karton US$ 5.76 juta dan berbagai produk kimia US$ 3.39 juta.
Berdasarkan Berita Resmi Statistik yang disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Aden Gultom, pada April 2017 ekspor nonmigas Riau turun dari US$ 1.22 pada Maret menjadi US$ 1.01 miliar April. Penurunan ini mencapai 17,83 persen.
“Penurunan juga terjadi pada ekspor migas sebesar 22,64 persen. Bila Maret ekspor migas Riau US$ 223.68 juta menjadi US$ 173.04 juta April,” jelas Aden.
Berdasarkan harga free on board, nilai ekspor Riau April 2017 mencapai US$ 1.18 miliar. Angka ini mengalami penurunan sebesar 18,58 persen dibandingkan ekspor Maret yang tercatat US$ 1.45 miliar. Penurunan ini tidak terlepas dari penurunan ekspor migas dan nonmigas.
Meskipun mengalami penurunan April terhadap Maret 2017, secara akumulatif nilai ekspor Januari-April 2017 justru naik 36,26 persen. Periode sama tahun 2016 tercatat hanya US$ 4.05 milar. Sementara 2017 tercatat US$ 5.51 miliar.
Peningkatan ini tidak terlepas dari pengaruh ekspor non migas periode Januari-April yang naik 49,44 persen atau sebesar US$ 4.68 miliar.
Sementara untuk migas, secara kumulatif tetap alami penurunan 9,09 persen dari US$ 911.05 juta jadi US$ 828.25 juta. (*)