EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Pasca terbakar dua tahun silam tepatnya Desember tahun 2015, progres pembangunan konstruksi Pasar Sukaramai diklaim sudah mencapai 70 persen untuk STC 1. Sedangkan untukk STC II baru mencapai 9 persen atau baru dalam tahap pembangunan pondasi.
“Pekerjaan arsitek di STC I baru mencapai 8-10 persen, untuk mekanikal elektrikal plumbing meliputi instalasi listrik, AC, alat pemadam, pipa- pipa masih nol persen baru sebatas pekerjaan konstruksi bangunan yang meliputi lantai, kolom dan lainnya,” kata Kepala Cabang PT Makmur Papan Permata (MPP), Suryanto, selaku pengelola Pasar Sukaramai, Jumat, (17/11/2017).
Pihaknya optimistis target menyerahkan gedung STC I kepada pedagang secara bertahap tetap dilakukan akhir April 2018. Kondisi cuaca dan akses jalan masih menjadi kendala yang dialami selama proses pengerjaan gedung Pasar Sukaramai selama ini.
“Kondisi jalan perkotaan yang cukup ramai juga jadi kendala. Makanya untuk beberapa pekerjaan ada yang dilakukan pada malam hari. Untuk pembangunan parkir yang berada di STC II masih tahap pondasi, kalau sudah selesai untuk pengerjaan berikutnya bisa lebih cepat,” kata Suryanto.
Lebih lanjut Suryanto mengungkapkan, untuk gedung STC I itu bisa menampung sekitar 85 persen dari pedagang lama pemilik KTBH (Kartu Tanda Bukti Hak ) yang menempati Pasar Sukaramai sebelum bencana kebakaran terjadi.
“Kita minta kepada pedagang agar proses bisa cepat untuk segera melakukan proses verifikasi,” imbuhnya.
Hinggga saat ini sudah ada sekitar 1.000 pedagang yang mengikuti proses penempatan gedung pasar. Masih tersisa sekitar 300 pedagang lagi yang belum mengikuti proses verifikasi. Salahsatu alasan yang dikemukakan KTBH mereka masih diagunkan di bank dan alasan lainnya.
Penempatan pedagang dibagi dalam dua kategori, pertama pedagang yang tidak berminat, artinya pedagang punya KTBH tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan terkait penempatannya. Dan kategori pedagang yang berminat.
“Sisa gedung yang sudah disiapkan tapi tidak ditempati pedagang tidak akan hilang karena sudah dihitung konsultan. Kita akan keluarkan secara periodik melalui sosialisasi yang akan diadakan bulan depan,” paparnya. (*)