EKONOMIPOS.COM, DUMAI – Khidmat Kesehatan Pemerintah Kota Dumai dinilai berhasil mengentaskan berbagai persoalan dibidang kesehatan melalui berbagai program dan inovasi yang bertujuan untuk menjamin hak warga dalam mendapatkan jaminan, pelayanan serta fasilitas kesehatan yang ada di Dumai.
Hal ini semakin diperkuat dengan perolehan anugerah berupa Piagam Penghargaan untuk Dumai sebagai Kota dengan Komitmen Pelayanan Kesehatan Premier Terbaik dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi G Sadikin dalam kegiatan Pemberian Penghargaan Puskesmas dan Launching Pedoman Kerja Puskesmas di Jakarta, Jumat (18 Oktober 2024).
Beberapa program unggulan Khidmat Kesehatan yang telah dan sedang berjalan, pertama berobat gratis cukup menggunakan KTP Dumai. Cukup bermodalkan KTP Dumai, masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis. Ini bisa di peroleh dari pelayanan kesehatan di kelurahan, kecamatan hingga tingkat kota.
Pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan kesehatan, pengobatan, penanganan medis ringan dan sebagainya sudah ditanggung oleh pemerintah melalui anggaran bidang kesehatan. Sehingga masyarakat tidak lagi di bebani oleh biaya pengobatan dan penanganan kesehatan.
Masyarakat juga mendapat fasilitas penanganan IGD secara gratis di RSUD. Hanya bermodalkan KTP Dumai, pelayanan kesehatan selama dalam perawatan di IGD di peroleh secara gratis. Berbagai proses administrasi pun rubah serta di permudah agar masyarakat tidak menemukan kesulitan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
Untuk diketahui bersama, dalam rangka peningkatan layanan masyarakat, Pemko Dumai melalui Dinas Kesehatan telah menggesa agar 10 Pukesmas yang ada di Kota Dumai bisa Terakredetasi Paripurna pada tahun 2024.
Dari 10 Puskesmas tersebut, sebanyak 3 unit sudah melayani rawat inap dan 7 unit non rawat inap. Adapun ke-10 Puskesmas yang ada di Kota Dumai itu masing-masingnya berada di Bukit Kapur, Bukit Kayu Kapur, Medang Kampai, Sungai Sembilan, Dumai Barat, Purnama, Bukit Timah, Bumi Ayu, Jaya Mukti dan Dumai Kota.
Komitmen Pemko Dumai tidak berhenti sampai disitu saja. Berkat kolaborasi yang apik antara Dinas Kesehatan, BPJS, dan OPD terkait lainnya, terhitung sejak 1 Juli 2024, Kota Dumai berhasil mencatatkan capaian kepesertaan JKN sebesar 99,26 persen atau setara dengan 341.044 jiwa dari total penduduk.
Capaian ini melampaui target minimal yang ditetapkan pusat, yaitu 95 persen dari total penduduk. Artinya, hampir seluruh warga masyarakat di Kota Dumai telah memiliki payung perlindungan untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan
Masalah transportasi untuk pasien rujukan karena kesulitan biaya menuju rumah sakit rujukan pun telah diselesaikan melalui Inovasi OPLET SIPAI (Operasional Layanan Terpadu Transportasi Pekanbaru-Dumai).
OPLET SIPAI merupakan transportasi yang bisa digunakan pasien rawat jalan (non emergensi) untuk melakukan pelayanan rawat jalan ataupun kontrol rutin ke rumah sakit rujukan yang ada di Pekanbaru.
Saat ini melayani keberangkatan dan kepulangan 2 kali seminggu. Masing-masingnya keberangkatan hari Senin dari Dumai dan Selasa dari Pekanbaru. Selanjutnya keberangkatan hari Kamis dan Jumat kepulangan dari Pekanbaru. Pendaftaran dilakukan di IGD RSUD Dumai setiap hari kerja mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Melalui program ini, pasien yang memerlukan pelayanan rujukan ke rumah sakit di luar Kota Dumai tak perlu memikirkan biaya.
Program Khidmat Kesehatan yang telah dicanangkan ternyata belum berhenti sampai disitu. Selain menggratiskan biaya perobatan dan transportasi untuk pasien rujukan, pemerintah daerah telah membangun Rumah Tunggu Pemerintah Kota Dumai yang berlokasi di Mess Pemko Dumai di Pekanbaru, Jalan Rambutan.
Rumah Tunggu Pemko Dumai merupakan fasilitas menginap keluarga pasien yang dirujuk pada Rumah Sakit yang ada di Kota Pekanbaru. Bangunan bernuansa modern mengoptimalisasi khidmat kesehatan Kota Dumai.
Bangunan tersebut memiliki fasilitas berupa 10 kamar dengan kapasitas 40 pasien. Dilengkapi dengan pendingin ruangan disetiap kamarnya, untuk memberikan kenyamanan bagi pasien atau keluarga yang menginap.
Program ini tidak hanya menawarkan layanan medis, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan.
Keberhasilan Program Khidmat Kesehatan ini pastinya tidak hanya berimbas pada kesehatan fisik masyarakat, tetapi juga berdampak positif pada perekonomian daerah, karena masyarakat yang sehat cenderung lebih produktif, yang selanjutnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Dumai.
Melalui raihan penghargaan dari Menteri Kesehatan RI ini, semoga keberlanjutan program kesehatan dapat dipertahankan, berkelanjutan, merata dan akan terus memberikan manfaat bagi masyarakat, menjadikan Dumai lebih sejahtera dan sehat di masa depan. (ADV)