EKONOMIPOS.COM (SC).INGGRIS – Survei tahunan Financial Times (FT) menunjukkan pertumbuhan ekonomi lebih lambat, pendapatan tertekan inflasi, dan investasi bisnis tertunda menjadi tiga tema utama yang akan mendominasi ekonomi Inggris pada 2017. Adapun kondisi itu diharapkan tidak memberi efek buruk bagi pergerakan ekonomi dunia.
Survei yang melibatkan setidaknya 122 ekonom ini bekerja sama dengan sejumlah pihak baik dari universitas, perbankan, maupun lembaga penelitian. Dalam survei itu, mayoritas mengajukan penilaian yang cukup suram dengan ekonomi Inggris akan memicu terjadinya Pasal 50 dan memulai proses formal untuk Inggris keluar dari keanggotaan Uni Eropa.
Rata-rata, para responden survei FT ini berharap pertumbuhan ekonomi Inggris secara maksimal terpukul di angka 1,5 persen selama 2017 ini, berjalan dibelakang ekspektasi dari harapan di 2016 yang sebesar 2,1 persen usai ada beberapa data resmi yang dikonfirmasi.
“Untuk sekitar satu persen di 2017 secara keseluruhan, sebagian besar perlambatan datang di babak kedua. Ini mengasumsikan Pasal 50 dipicu di akhir Maret pada 2017 dan itu menjadi jelas bahwa Brexit cukup menyulitkan,” kata salah satu ekonom dalam survei FT tersebut, seperti dikutip dari Business Insider.
Adapun investasi yang jatuh terhadap bisnis Inggris akan menjadi kontributor hambatan utama bagi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris, kata sejumlah ekonom. Charles Goodhart, anggota Bank of England (BoE) di akhir 90an, mengatakan bisnis investasi akan melambat karena ketidakpastian Brexit.
Inflasi akan terus meningkat setelah poundsterling mengalami tekanan usai Brexit. Sekitar tiga perempat dari ekonom yang disurvei mendukung inflasi hampir bergerak dua kali lipat, yakni dari 1,1 persen pada pembacaan terakhir menjadi dua persen atau lebih selama 2017.
Selain itu, ada ekspektasi bahwa inflasi akan melonjak tajam dalam beberapa bulan mendatang sebagai efek dari pelemahan poundsterling yang telah jatuh sekitar 14 persen sejak suara Brexit, dan duduk dalam posisi terendah selama 31 tahun terhadap USD. (Adv)