EKONOMIPOS.COM (EPC),BANGKALAN – Sebaiknya anak yang belum cukup umur tidak dibiarkan sendirian menjaga toko atau warung. Kasus yang menimpa MDN, bocah 12 tahun asal Bangkalan, bisa menjadi pelajaran.
Dia menjadi korban perampokan saat menjaga warung bakso. Perampok berhasil menggasak uang Rp 8 juta dari warung bakso Selera di Jalan Raya Bancaran, Kelurahan Bancaran, Kota Bangkalan, tersebut. MDN tidak berani melawan perampok. Yang dia lakukan hanya menangis.
MDN berangkat dari rumah ke warung bakso bersama bapaknya, Supriyadi Listiyanto (43). Rumah ke warung bakso berjarak sekitar 1 kilometer. Setiba di warung, MDN membantu menata barang dagangan yang akan dijual. Sementara itu, Supriyadi pergi ke Pasar Baru Bancaran untuk membeli lontong. Warung bakso dan pasar berjarak sekira 200 meter. Saat Supriyadi pergi ke pasar, MDN seorang diri berada di warung.
Lima menit setelah Supriyadi pergi, datang orang tidak dikenal yang mengendarai sepeda motor Satria hitam. Orang itu langsung masuk ke warung yang dijaga MDN. Dengan nada membentak, orang tersebut menyuruh MDN menunjukkan tempat penyimpanan uang. “Saya langsung ambil uang yang disimpan di laci. Saya takut karena diancam dibunuh,” kata MDN terbata-bata.
Setelah uang diberikan, perampok langsung kabur. “Saat perampok menyalakan motornya, saya berteriak maling. Tapi, tidak ada warga yang mau mengejar pelaku,” ucap siswa kelas VI tersebut.
Setelah perampok kabur, beberapa warga mendatangi MDN. Warga menanyakan tentang perampokan tersebut. MDN menyebutkan, perampok hanya seorang diri. Ciri-ciri perampok berbadan besar, kulit cokelat, menggunakan helm, dan mengenakan kaus oblong lengan panjang serta celana jins. Menurut Supriyadi, dia pulang dari pasar. Dia kaget melihat MDN menangis di depan warung. “Saya tanya, dia bilang uang di laci dirampok orang,” ujarnya.
Uang Rp8 juta yang digasak perampok merupakan hasil arisan tiga minggu lalu. Biasanya, dia tidak pernah membawa uang banyak ke warung yang berjualan bakso dan mi ayam tersebut. Namun, hari itu Supriyadi berencana membayar cicilan rumah dan motor. “Sekarang tidak jadi bayar cicilan karena uangnya dirampok orang,” ucapnya sedih.
Supriyadi mendatangi SPKT Polres Bangkalan untuk melaporkan perampokan tersebut. ’’Mudah-mudahan perampok bisa ditangkap dan uang saya kembali,’’ ungkapnya.
Kasubbaghumas Polres Bangkalan AKP Bidarudin membenarkan adanya laporan perampokan itu. “Korban penjual bakso,” katanya. Menindaklanjuti laporan tersebut, polisi mendatangi warung bakso untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi meminta keterangan saksi di sekitar TKP. (**)