EKONOMIPOS.COM (EPC),JAKARTA— PT Pelabuhan Indonesia III mulai mempersiapkan groundbreaking di tiga pelabuhan.
Orias Petrus Moedak, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) alias Pelindo III mengatakan dirinya sudah melapor kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan terkait persiapan groundbreaking di tiga pelabuhan.
“Saya melaporkan pengembangan pelabuhan di Gilimas, Lembar, dan Maumere,” tutur Orias di Gedung BPPT, Senin (21/11).
Adapun Pelabuhan Gilimas dan Pelabuhan Lembar ini berlokasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Pelabuhan Maumere berlokasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Adapun tiga pelabuhan tersebut adalah pengambilalihan dari Pelabuhan yang awalnya berstatus Unit Pelaksana Teknis dibawah wewenang Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Beberapa pelabuhan selain Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Maumere, yang akan diambil Pelindo III dan sedang dalam proses pengajuan proposal pengambilalihan operasi adalah; Pelabuhan Probolinggo, Celukan Bawang, Bima, Ende, Kupang, Kalabahi, dan Waingapu.
Orias juga sudah merencanakan bahwa Pelabuhan Gilimas sebagai pelabuhan utama di NTB. Dia menargetkan setelah izin dan groundbreaking, proses pembangunan bisa dirampungkan 1,5 tahun sampai 2 tahun.
Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga sudah melakukan kunjungan ke beberapa pelabuhan di NTB.
Pada kunjungannya bulan lalu, Menhub Budi mengatakan Pelabuhan Lembar belum bisa menampung kapasitas barang.
Kedalaman di Pelabuhan Lembar hanya 7 meter. Sementara untuk menampung kapal cruise dibutuhkan kedalaman 10 meter lebih karena panjang kapal roll on roll off (RoRo) lebih dari 100 meter.
“Kapal [RoRo] tidak bisa masuk sini. Cruise juga panjangnya 300 meter dan tidak dapat bersandar ke sini karena draftnya itu 10 meter lebih. Sedangkan di sini kedalamannya cuma 7 meter,” tutur Budi.
Oleh sebab itu, rencana pengembangan Pelabuhan Gilimas ini menjadi penting karena dibutuhkan kapasitas yang lebih besar untuk terminal barang.
Padahal, berdasarkan data dari Statistik Transportasi NTB per September 2016 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pergerakkan jumlah barang yang dibongkar pada pelabuhan laut di NTB sebanyak 107.552 ton.
Angka ini menurun sebesar 12,12% dari per Agustus.
Sementara itu, jumlah barang yang dimuat melalui laut pada bulan September 2016 juga mengalami penurunan menjadi 37,66% dibandingkan dengan Agustus 2016.
Jumlah penumpang yang datang menggunakan sarana angkutan laut pada September 2016 turun sebanyak 36,79% menjadi 5.559 orang.
Demikian pula dengan jumlah penumpang yang berangkat dengan sarana kapal laut menurun sebesar 12,02%.
(Bisnis)