Terbuka Soal Gaji Sesudah Menikah Atau Sebelum Menikah?

by

gaji pasanganEkonomipos.com, Berniat untuk menikah? Sudah mantap dengan pasangan yang Anda pilih? Saatnya Anda mengenali keuangan pasangan Anda. Sebelum menikah sebaiknya pasangan sudah terbuka soal pendapatan masing-masing.

Detail pendapatan sangat diperlukan sebagai modal awala pernikahan. Bukan sekedar nominal gaji yang disebutkan. Keterbukaan pendapatan adalah bukti kejujuran dan kepercayaan yang sangat penting untuk membangun rumah tangga.

“Buka-bukaan gaji itu sebaiknya sebelum sebelum nikah. Saat yang pas membicarakan detail keuangan adalah ketika masa tunangan. Gaji berapa? Pengeluaran berapa? Hutang berapa? Harus dibicarakan terbuka sebelum menikah,” ujar Mike Rini Sutikno, financial planner.

Waktu masih pacaran mungkin masih malu-malu untuk membicarakan keuangan. Hal tersebut wajar karena masih perlu penjajakan lebih dalam. “Begitu memutuskan menikah, mengetahui kondisi keuangan masing-masing harus dilakukan agar tidak kaget saat berkeluarga nanti,” sarannya.

Beberapa orang merasa kurang percaya diri untuk terbuka soal keuangannya. Ada ketakutan pernikahnya dibatalkan setelah mengetahui jumlah penghasilannya.Kepercayaan yang dibangun sebelum menikah membuat pasangan saling mendukung secara finansial.

Biaya resepsi pernikahan sebaiknya juga dibicarakan secara terbuka. Jangan sampai setelah bersenang-senang resepsi justru menumpuk hutang yang akan menjadi bebal di awal langkah pernikahan. “Berapa tabungan yang bisa dialokasikan untuk resepsi pernikahan. Lalu buatlah resepsi sesuai dengan dana yang ada tanpa mengandalkan uang ortu,” katanya.

Ketika suami sudah secara transparan memberitahu berapa uang yang dimilikinya setiap bulan, pasangan bisa membuat kesepakatan dalam pengaturan keuangan.

Komunikasi mengenai keuangan ini penting dilakukan agar suami tidak merasa dilangkahi atau malah rendah diri dengan pendapatan istrinya. Ketika istri yang penghasilannya lebih tinggi dari suami bisa menempatkan pasangannya sebagai kepala keluarga, dia sudah bersikap benar untuk mewujudkan pernikahan yang harmonis. Dan salah satu cara membuat suami merasa sebagai kepala rumah tangga adalah dengan selalu berkonsultasi atau bicara dengannya dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan pembelian atau pembayaran.

Gaji atau pendapatan milik isteri, yang ia peroleh dari kerjanya, dapat berpengaruh positif maupun negatif dalam kehidupan rumah tangga. Artinya, pendapatan tersebut bisa lebih menguatkan sendi-sendi keluarga, atau sebaliknya justru menghancurkannya.

Kadang, karena isteri merasa memiliki pendapatan sendiri, ia berlaku hidup boros, dengan membelanjakan hasil pendapatannya untuk membeli keperluan pribadi yang diinginkannya. Tetapi juga bisa menempanya menjadi wanita yang hemat, dan lebih bijak dalam mengolah income pribadinya, ia lantaran mengetahui betapa berat dan susahnya mencari nafkah.

Hubungan mesra, sepantasnya tidak tergantung pada uang. Karena, harga kemesraan dan keutuhan keluarga tidak bisa diukur dengan uang. Kerjasama dan saling mendukung antara suami dan isteri harus tetap terjaga (dompetpintar.com).