Ekonomipos.com, – Direktur Konsumer Banking PT Bank Negara Indonesia Persero, Anggoro Eko Cahyo, memprediksi dengan telah diberlakukannya kebijakan rasio kredit atas aset yang diagunkan (loan to value ratio/LTV) oleh Bank Indonesia, bisnis properti di Indonesia akan tumbuh hingga 12 persen.
Seperti diketahui, dengan diberlakukannya Kebijakan LTV, pembayaran uang muka kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) akan menjadi lebih ringan.
“Dengan pelonggaran LTV, kami yakin akan meningkatkan penjualan properti sebesar 8-12 persen, sehingga dengan pelonggaran LTV bisnis properti harus bergairah, karena paling tidak membuat orang mudah dalam memiliki rumah,” ujar Anggoro, di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis 6 Agustus 2015.
Dia menjelaskan, pada kuartal III-2015 diperkirakan banyak orang yang akan mencari rumah untuk tempat tinggal.
“Pada bulan Juli, setelah Lebaran ini, orang mulai mencari rumah, kami akan menggunakan chanelling, kami melihat juga multifinance bergairah,” ujarnya.
Strategi BNI ke depan, lanjut dia, bahwa perusahaan akan meningkatkan kredit konsumer, dengan cara lebih fokus pada pembiayaan, meningkatkan transaksi nasabah, sinergi dengan anak usaha, dan menjaga non performance loan (NPL) atau kredit bermasalah.
“Kami tentu dari sisi bank akan memberikan stimulus-stimulus, sehingga akan bisa mendorong pertumbuhan ini,” kata dia. (Viva)