EKONOMIPOS.COM (EPC), JAKARTA – Aplikasi permainan berbasis augmanted reality, Pokemon Go terus menarik perhatian pecinta game, baik remaja hingga dewasa. Permainan yang memanfaatkan global positioning system dan kamera ini sudah mencatat jutaan pengguna dalam kurun waktu satu minggu setelah kemunculannya.
Budi Gunadi Sadikin, Mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pun tak ingin ketinggalan. Budi menuturkan, awalnya ia menonton siaran TV yang menyebutkan saham Nintendo naik pesat.
“Saham Nitendo naik, anak saya yang laki-laki kok juga sibuk jalan-jalan bawa handphone-nya. Rupanya keduanya disebabkan oleh Pokemon Go ini,” katanya saat dihubungi Tempo, Rabu, 13 Juli 2016.
Tertarik mencoba permainan yang tengah naik daun ini, pria yang akrab dipanggil BGS ini kemudian mencari cara kreatif untuk bisa mengunduh permainan ini. Caranya tak mudah sebab Pokemon Go ini belum diluncurkan secara resmi di Indonesia.
“Baru diluncurkan di Amerika Serikat dan Australia, jadi perlu sedikit kreatif untuk download apps ini,” katanya.
Saat ini, BGS telah memiliki 14 jenis Pokemon dan sudah memasuki level empat. Ia mengaku memainkannya di saat senggang dari segala pekerjaan dan rutinitasnya. “Awalnya mencoba saja, biar tahu perkembangan zaman,” ujar BGS lagi.
Saat ini jumlah pengunduh aplikasi Pokemon Go di kawasan Amerika Serikat dengan sistem operasi iOS dan Android diperkirakan telah mencapai 7,5 juta. Meski telah memperbaharui jumlah pengunduh dan penginstalasi permainan Pokemon Go, belum diketahui berapa jumlah pengguna aktif aplikasi permainan ini.
Permainan Pokemon Go diluncurkan pada 6 Juli 2016 lalu. Permainan ini secara resmi baru tersedia di tiga negara, Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru. Namun heboh permainan Pokemon Go ini membuat aplikasi tersedia di banyak negara dari aplikasi pihak ketiga.
Pokemon Go dikembangkan oleh Niantic Inc dan Nintendo Co. Ltd. Permainan ini menggunakan global positionong system atau GPS dan sistem kamera pada perangkat elektronik yang digunakan pemain. (Tempo)