Pemerintah Belanda mengumumkan pihaknya tidak akan menggunakan Facebook lagi di masa depan. Mereka beralasan tujuannya untuk keamanan masyarakatnya.
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri setempat pernah meminta Otoritas Perlindungan Data Belanda (DPA) memberikan masukkan apakah pemerintah bisa menggunakan laman Facebook dengan cara yang sesuai.
DPA menyarankan kementerian tidak bergantung dengan Facebook untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Sebab pihak kementerian tidak memiliki gambar yang jelas soal cara Facebook menggunakan data pribadi orang yang berkunjung ke akun resmi mereka.
Menteri Digitalisasi Belanda, Alexandra van Huffelen mengatakan pemerintah masih menunggu jawaban Facebook soal kekhawatiran itu. Mereka tetap akan menjalankan saran DPA jika tidak ada jawaban dari anak usaha Meta tersebut.
“Pemerintah menginginkan kejelasan dari Meta sesegera mungkin, paling lambat sebelum reses musim panas, tentang bagaimana mereka mengatasi kekhawatiran kami,” jelasnya dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (23/4/2024).
“Jika tidak, sesuai dengan saran DPA, kami terpaksa menghentikan aktivitas kami di halaman Facebook,” tambahnya.
Sementara itu Meta telah angkat bicara. Perusahaan tak setuju dengan penilaian yang dikeluarkan lembaga Belanda itu.
Bahkan Meta menyebutnya ada “kesalahpahaman” soal cara kerja produknya. Menurut perusahaan, pihaknya memastikan layanannya telah mematuhi aturan yang ada di tempat beroperasi.
“Kami meninjau semua produk Meta untuk memastikan mereka mematuhi undang-undang di wilayah tempat kami menawarkan layanan kami, dan akan terus berhubungan dengan Pemerintah untuk memastikan mereka dapat menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan masyarakat,” jelas juru bicara Meta.
Sumber : CNBC Indonesia