PEKANBARU – Bulog Riau-Kepri mengklaim bahwa Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah atau (OP-CBP) yang digelar serentak secara nasional berhasil meredam meroketnya harga eceran beras di pasaran lokal.
“Dari pengamatan OP- CBP mampu menahan harga beras saat ini untuk tidak naik lagi seperti awal Januari 2018,” kata Kepala Bulog Divre Riau-Kepri, Awaluddin Iqbal, Minggu (11/3).
Awaluddin mengatakan, beras kualitas medium yang didistribusikan Bulog pada program OP-CBP menjadi alternatif pilihan masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan dengan harga lebih murah dari eceran pedagang.
Sehingga permintaan beras beralih ke yang ditawarkan Bulog dan berakibat deman pasar komersial menurun. “Trend kenaikan harga beras akibat deman dan suplay teredam, ” tuturnya.
Dikatakan Awaluddin Iqbal, OP memang program pmerintah pusat secara nasional. Serentak melalui gudang Bulog meluncurkan gerakan OP-CBP ke pasar pada awal Januari 2018.
Tujuannnya untuk meredam kenaikan harga beras pada awal tahun. Selain itu juga menyikapi musim panen yang masih akan berlangsung pertengahan tahun.
Beras yang digelontorkan ini kualitas medium diecer dengan harga Rp 9.850 per kilogram. “Pemerintah menyediakan kebutuhan beras dengan mudah dan murah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp9.850 per kilogram,” beber dia.
Menurut analisanya, sejak program OP-CBP ini digelontorkan, melalui pendistribusian ke pasar ternyata mampu meredam kenaikan harga bahkan menurunkan walau tidak begitu signifikan.
“Data kami saat ini harga beras dibeberapa pasar sudah mulai turun meski belum signifikan,” imbuhnya.
Awaluddin menambahkan untuk proses pengeceran Bulog sudah bekerjasama dengan puluhan para pedagang kebutuhan pokok di pasar tradisional se Riau, juga Rumah Pangan Kita (RPK) yang telah menjadi mitra.
Mereka harus memasang spanduk bertanda khusus untuk penjualan dan mencantumkan harga sesuai HET Rp Rp9.850, sehingga mudah diketahui masyarakat. (*)