EKONOMIPOS.COM, JAKARTA – Pemerintahan Jokowi-JK berencana membangun tambahan pembangkit listrik sebesar 35.000 Megawatt (MW). Dari total tersebut, sebagian besar akan ditawarkan ke pihak swasta.
CEO General Electric (GE) Indonesia Handry Satriago mengatakan berminat ikut berpartisipasi terhadap mega proyek ini, apalagi perseroan punya banyak pengalaman di pembangkit bertenaga gas hingga biomassa.
“Tentu kami sangat berminat untuk ikut berpartisipasi membangun pembangkit, tapi kami tunggu dulu listriknya di mana saja, karena kami punya teknologi khususnya di turbine terutama yang menggunakan bahan bakar gas, kita juga punya yang biomassa, itu keunggulan kita,” kata Handry Satriago ditemui di Hotel Mandarin, Jakarta, Rabu (12/11/2014).
Handry mengatakan, walaupun saat ini pemerintah lebih banyak menggunakan pembangkit batu bara (PLTU), pihaknya masih memiliki teknologi lainnya bisa ditawarkan dalam satu unit pembangkit listrik.
“Kita kan punya teknologi water treatment, panel kontrol dan lainnya yang bisa dikombinasikan dalam satu unit pembangkit batu bara (PLTU),” ungkapnya.
Seperti diketahui dari target pembangunan PLTU 35.000 MW, PT PLN (Persero) mendapat tugas membangun 15.000 MW dan sisanya atau 20.000 MW diserahkan kepada pihak swasta.
“Yang jelas ini peluang, kami akan ikut berpartisipasi,” tutupnya.(detik/ded)