• Latest
  • Trending
Ekspor Ikan Budi Daya Melorot

Ekspor Ikan Budi Daya Melorot

21/07/2016
KMP Tunu Pratama Jaya Alami Kecelakaan di Selat Bali, Jasa Raharja Bergerak Cepat Berikan Santunan

KMP Tunu Pratama Jaya Alami Kecelakaan di Selat Bali, Jasa Raharja Bergerak Cepat Berikan Santunan

03/07/2025
BTN Salurkan Bantuan Renovasi Rumah Ibadah Lewat Program TJSL

BTN Salurkan Bantuan Renovasi Rumah Ibadah Lewat Program TJSL

03/07/2025
Kekeringan Global Dorong Puluhan Juta Orang ke Ambang Kelaparan

Kekeringan Global Dorong Puluhan Juta Orang ke Ambang Kelaparan

03/07/2025
Harga CPO Naik Dipicu Permintaan India dan Kenaikan Harga Minyak Kedelai

Harga CPO Naik Dipicu Permintaan India dan Kenaikan Harga Minyak Kedelai

03/07/2025
BTN Jakim 2025 Sukses Digelar, Lautan Manusia Penuhi Jalan Sudirman Thamrin

BTN Jakim 2025 Sukses Digelar, Lautan Manusia Penuhi Jalan Sudirman Thamrin

30/06/2025
FKNN Sampaikan Aspirasi Nelayan Nusantara, Komisi IV DPR RI Dukung Evaluasi PP Nomor 11/2023

FKNN Sampaikan Aspirasi Nelayan Nusantara, Komisi IV DPR RI Dukung Evaluasi PP Nomor 11/2023

30/06/2025
BTN Jakim 2025 Sukses Digelar, Lautan Manusia Penuhi Jalan Sudirman Thamrin

BTN Jakim 2025 Sukses Digelar, Lautan Manusia Penuhi Jalan Sudirman Thamrin

30/06/2025
Rupiah Melemah ke Rp16.213 per Dolar AS, Ini Penyebabnya

Rupiah Melemah ke Rp16.213 per Dolar AS, Ini Penyebabnya

30/06/2025
Harga 1 Gram Emas Antam Turun Lagi Semakin Melorot

Harga 1 Gram Emas Antam Turun Lagi Semakin Melorot

30/06/2025
BTN Sukses Gelar Jakarta International Marathon 2025

BTN Sukses Gelar Jakarta International Marathon 2025

29/06/2025
Dua Aktivis Afrika Timur Akan Gugat Pemerintah Tanzania atas Penyiksaan dan Penahanan Ilegal

Dua Aktivis Afrika Timur Akan Gugat Pemerintah Tanzania atas Penyiksaan dan Penahanan Ilegal

29/06/2025
BTN Perkuat Budaya Kerja Berkelanjutan Lewat Culture Day 2025

BTN Perkuat Budaya Kerja Berkelanjutan Lewat Culture Day 2025

28/06/2025
Retail
Friday, July 4, 2025
Subscription
Advertise
  • Home
  • Bisnis
  • Lifestyle
  • Insight
  • Finance
  • Technology
  • Industry
  • Travel
  • Showbiz
  • Advertorial
  • Daerah
    • Bengkalis
    • Indragiri Hilir
    • Indragiri Hulu
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Rokan Hilir
No Result
View All Result
Ekonomi Pos
No Result
View All Result

Ekspor Ikan Budi Daya Melorot

21/07/2016
in Bisnis

EKONOMIPOS.COM (EPC),JAKARTA — Penurunan ekspor ikan budi daya terus berlanjut seiring dengan kebijakan pembatasan kapal angkut asing menjelajahi wilayah perikanan budi daya sejak awal tahun ini.

Mengutip data Badan Pusat Statistik, pengapalan ikan hidup hasil budi daya selama Januari—April mencapai 2.757 ton merosot 32% di bandingkan dengan realisasi periode sama tahun lalu. Penurunan volume itu otomatis memangkas nilai ekspor 9,3% (y-oy) menjadi US$12,6 juta.

Baca Juga

Naik Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 930 Ribu per Gram

Awal Pekan, Dolar AS Menguat ke Rp 14.251

Selama kuartal pertama tersebut, ekspor ke China anjlok 19,9% menjadi 2.003,1 ton, Malaysia 81,2% menjadi 204,7 ton, Singapura 24,5% menjadi 80,8 ton, dan Thailand 76,4% menjadi 4 ton.

Penurunan itu melanjutkan performa selama kuartal I/2016 yang nilai ekspornya merosot 12,7% (y-o-y) menjadi US$9,3 juta. Sekjen Asosiasi Budidaya Ikan Laut Indonesia Wayan Sudja mengungkapkan, sejak bobot kapal pengangkut ikan hidup dibatasi maksimal 300 gross tonnage (GT) melalui Peraturan Menteri Ke lautan dan Perikanan No. 15/Permen KP/2016, praktis hanya ada lima unit kapal asing yang bisa masuk ke Indonesia.

Kapal itu umumnya kapal kayu tua yang tidak efisien, karena biaya angkutnya lebih ma hal dan kapasitasnya kecil. Ketidak efisienan itu pada gilirannya membuat eksportir membeli ikan budi daya dengan harga lebih murah.

“Dulu sebelum dibatasi, ada 13 kapal yang masuk, termasuk kapal besi yang besar di atas 300 GT. Mereka lebih efisien, karena kapalnya diasuransikan, biaya angkutnya lebih murah, sehingga bisa beli lebih tinggi. Selisihnya bisa US$2 per kg untuk ikan kerapu,” ungkapnya, Rabu (20/7/2016).

Ditambah dengan pembatasan pelabuhan muat singgah kapal asing hanya dapat memuat di satu titik dari lima pelabuhan muat singgah, meliputi Natuna, Belawan, Lampung, Belitung, dan Bali. Padahal, sebelumnya kapal asing bisa berseliweran di 32 pelabuhan muat singgah di Tanah Air.

Pada saat yang sama, kapal pengumpan (feeder) yang dapat mengangkut ikan hidup dari lokasi pembudidayaan, seperti Pangkalan Susu, Sibolga, Painan, Mentawai, Lombok, Selayar, Wakatobi, Luwuk Banggai, Seram, Tual, hingga Papua, ke pelabuhan muat singgah, langka. Mereka pun dibatasi hanya boleh masuk ke wilayah pengelolaan perikanan Indonesia enam kali setahun.

Di sisi lain, kapal berbendera Indonesia belum mampu mengisi peran yang ditinggalkan kapal asing, termasuk feeder yang mengangkut ikan budi daya hidup dari sentra budidaya ke pelabuhan muat singgah.

Wayan mengestimasi, kapasitas angkut kerapu tahun ini bisa menyusut menjadi 2.000 ton dari 4.500 ton per tahun dalam kondisi normal akibat pembatasan frekuensi, jumlah kapal, dan titik muat.

Asosiasi mencatat, sejak Maret 600 ton ikan kerapu gagal diekspor karena pembatalan perjalanan 12 kapal pengangkut dengan kapasitas angkut masing-masing 25 ton. Wayan memberi contoh PT Arafura Marine Culture di Dobo, Maluku, yang tak bisa menjual 375 ton stok ikan, karena tak ada kapal yang melayani. Bahkan, 50 ton di antaranya
dikubur, karena dijual di lokasi sekalipun, masyarakat setempat tak mampu membeli.

“Sudah ada beberapa pembudi daya yang cash flow-nya terganggu. Biasanya mereka kasih pakan dua kali sehari, sekarang hanya dua kali seminggu.”

MASIH DIKAJI

Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan, penurunan ekspor ikan budi daya terjadi, karena selama Januari—Maret tidak ada ekspor ikan hidup budi daya, kecuali melalui udara.

“Selama April pun, kapal masih mengurus SIKPI (surat izin kapal pengangkut ikan). Ekspor baru berjalan Mei. Tentu logis kalau dibandingkan dengan tahun lalu ada penurunan,” jelasnya.

Pemerintah pada Maret menghentikan penerbitan SIKPI bagi kapal berbendera asing (SIKPI A) baik untuk permohonan baru maupun perpanjangan melalui Surat Edaran (SE) Dirjen Perikanan Budidaya No. 721/DPB/PB.510.S4/ II/2016.

Moratorium itu berakhir bersamaan dengan terbitnya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 15/Permen-KP/2016 tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup. Namun, beleid yang diundangkan pada 7 April itu membatasi kapal asing hanya boleh menerima ikan budi daya dari kapal berbendera Indonesia di satu pelabuhan muat singgah.

KKP, tutur Slamet, saat ini sedang mengkaji perubahan ketentuan dalam Permen 15 untuk mempercepat penjualan stok yang menumpuk.

Kementerian itu mencatat 800 ton ikan belum terangkut di berbagai lokasi pembudidayaan sejak beleid itu diterbitkan. Secara keseluruhan, ekspor kelompok perikanan budi daya selama Januari—April turun 14,4% dari periode sama tahun lalu menjadi 57.244,2 ton. Dari sisi nilai, ekspor tercatat jatuh 31,9% menjadi US$50,8 juta.

 

(BISNIS)

KabarTerkait

KMP Tunu Pratama Jaya Alami Kecelakaan di Selat Bali, Jasa Raharja Bergerak Cepat Berikan Santunan
Berita

KMP Tunu Pratama Jaya Alami Kecelakaan di Selat Bali, Jasa Raharja Bergerak Cepat Berikan Santunan

03/07/2025

EKONOMIPOS.COM - Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya mengalami kecelakaan laut di perairan Selat Bali pada Kamis dini hari (3/7)...

Read more
BTN Salurkan Bantuan Renovasi Rumah Ibadah Lewat Program TJSL

BTN Salurkan Bantuan Renovasi Rumah Ibadah Lewat Program TJSL

03/07/2025
Kekeringan Global Dorong Puluhan Juta Orang ke Ambang Kelaparan

Kekeringan Global Dorong Puluhan Juta Orang ke Ambang Kelaparan

03/07/2025
Harga CPO Naik Dipicu Permintaan India dan Kenaikan Harga Minyak Kedelai

Harga CPO Naik Dipicu Permintaan India dan Kenaikan Harga Minyak Kedelai

03/07/2025
Next Post
HARGA BAHAN POKOK: Kemendag Dinilai Kurang Sigap Atasi Kenaikan Harga

HARGA BAHAN POKOK: Kemendag Dinilai Kurang Sigap Atasi Kenaikan Harga

Gedung Pencakar Langit 75 Lantai Di Dubai Terbakar

Gedung Pencakar Langit 75 Lantai Di Dubai Terbakar

KABAR NASONAL

FKNN Sampaikan Aspirasi Nelayan Nusantara, Komisi IV DPR RI Dukung Evaluasi PP Nomor 11/2023
Nasional

FKNN Sampaikan Aspirasi Nelayan Nusantara, Komisi IV DPR RI Dukung Evaluasi PP Nomor 11/2023

30/06/2025

JAKARTA — Forum Komunikasi Nelayan Nusantara (FKNN) mendapat sambutan positif dari Komisi IV DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang...

Read more
Nadiem Makarim Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook Rp9,98 Triliun

Nadiem Makarim Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook Rp9,98 Triliun

24/06/2025
Imigrasi Hapus Denda Overstay untuk WNA Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi di NTT

Imigrasi Hapus Denda Overstay untuk WNA Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi di NTT

21/06/2025
Guru Besar Fakultas Kedokteran Soroti Kebijakan Menkes Budi Gunadi, Ekosistem Pendidikan Bisa Terganggu

Guru Besar Fakultas Kedokteran Soroti Kebijakan Menkes Budi Gunadi, Ekosistem Pendidikan Bisa Terganggu

13/06/2025
APBNP 2025 Berpotensi Disusun Ulang, Penerimaan Pajak Turun Tajam

Prabowo Siapkan Badan Penerimaan Negara, DJP dan Bea Cukai Tak Lagi di Bawah Kemenkeu

13/06/2025
BBM Lebih Murah Mulai Hari Ini, Ini Daftar Harga Terbarunya

BBM Lebih Murah Mulai Hari Ini, Ini Daftar Harga Terbarunya

01/06/2025
Diskon Tarif Listrik 50% untuk Pelanggan 1.300 VA ke Bawah, Berikut Waktunya

Diskon Tarif Listrik 50% untuk Pelanggan 1.300 VA ke Bawah, Berikut Waktunya

26/05/2025
Duka Mendalam Keluarga Kolonel Antonius Hermawan, Korban Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut

Duka Mendalam Keluarga Kolonel Antonius Hermawan, Korban Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut

13/05/2025
PHK Global Panasonic Tak Berdampak ke Indonesia, Pabrik Tetap Jadi Basis Ekspor

PHK Global Panasonic Tak Berdampak ke Indonesia, Pabrik Tetap Jadi Basis Ekspor

13/05/2025
Pemerintah Cuma Bisa Dorong Industri Media Massa Temukan Model Bisnis Baru di Tengah Gempuran Digital dan Badai PHK

Pemerintah Cuma Bisa Dorong Industri Media Massa Temukan Model Bisnis Baru di Tengah Gempuran Digital dan Badai PHK

05/05/2025
Prabowo Bakal Tambah Impor LPG dan Minyak AS untuk “Ambil Hati” Trump

Prabowo Bakal Tambah Impor LPG dan Minyak AS untuk “Ambil Hati” Trump

16/04/2025
Ekonomi Pos

We bring you the best Economic and Business News.

Info Terbaru

  • KMP Tunu Pratama Jaya Alami Kecelakaan di Selat Bali, Jasa Raharja Bergerak Cepat Berikan Santunan
  • BTN Salurkan Bantuan Renovasi Rumah Ibadah Lewat Program TJSL
  • Kekeringan Global Dorong Puluhan Juta Orang ke Ambang Kelaparan
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Editorial
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact Us

© 2025 EkonomiPos - .

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Lifestyle
  • Insight
  • Finance
  • Technology
  • Industry
  • Travel
  • Showbiz
  • Advertorial
  • Daerah
    • Bengkalis
    • Indragiri Hilir
    • Indragiri Hulu
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Rokan Hilir

© 2025 EkonomiPos - .