EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Pelaku usaha di Riau, terutama yang bergerak bidang penjualan tiket pesawat diminta membuat program paket wisata untuk meningkatkan omzet sehingga dapat bertahan di era digital dan internet saat ini.
“Bila sebatas mengharapkan penjualan tiket, akan sangat kecil keuntungan yang didapat. Apalagi saat ini sudah banyak pelaku usaha penjualan tiket yang tawarkan sistem online. Untuk bertahan dan bersaing, harus berani membuat paket tour,” ujar Ketua Asita Riau, Dede Firmansyah, Senin (17/07/2017).
Paket wisata yang dibuat, lanjut Dede bisa bersifat domestik maupun internasional. Paket wisata ini dijual secara lokal maupun keluar Riau dan mancanegara.
Dengan kreativitas yang dimiliki, pelaku usaha bisa memadukan event wisata yang ada di Riau maupun objek wisata yang sudah ada.
Jika menjual paket wisata, usaha perjalanan juga ikut menghidupkan wisata di Riau sehingga pengunjung yang sebelumnya memiliki pengetahuan terbatas tentang Riau justru semakin mengetahui Riau.
“Sejauh ini yang bertahan adalah mereka yang bisa menjual paket tour. Kalau hanya paket pesawat yang dijual, komisinya tentu kecil,” katanya.
Untuk objek wisata, lanjut Dede memang masih perlu dimaksimalkan. Selain event berkala yang sudah ada, perlu dibuat aktivitas wisata yang membuat masyarakat berkunjung ke Riau.
Seperti Pacu Jalur Agustus mendatang, perlu event lain yang dibuat berkala sehingga aktivitas wisata tidak terhenti setelah Pacu Jalur saja.
Dede mencontohkan wisata yang ada di Bandung. Sejak Sabtu siang, Bandung biasanya sudah dipenuhi pengunjung dari Jakarta. Ini bukan saja terjadi pada waktu tertentu namun tiap akhir pekan.
Hal ini disebabkan di Bandung sudah ada tujuan wisata yang bisa dinikmati sepanjang waktu. Bagi wisata religi, mereka berkunjung ke Darut Tauhid tempat Aa Gym. Ada juga wisata memetik strawberi hingga Studio Transmart. “Jadi ada suatu tempat atau event yang bisa membuat orang terus berkunjung ke sana,” katanya.
Pengusaha di Pekanbaru bisa meniru hal tersebut. Apalagi saat ini sudah ada Mini Studio Trans Mart dan berbagai pusat perbelanjaan besar. Tinggal memanfaatkan objek wisata yang ada serta membuat iven wisata. (*)