EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Para pemegang kartu e-waroeng kini tak perlu repot-repot membawa uang tunai untuk berbelanja beras dan gula. Pasalnya di Pekanbaru sudah diaktifkan sebanyak 12 e-waroeng dari total 24 lokasi yang akan dibuka gerai tersebut.
Pemegang kartu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) cukup menggeseknya di mesin electronic data capture (EDC) yang ada di e-waroeng. Kemudian menukarkan dengan beras dan gula.
“Di Pekanbaru program ini diluncurkan sejak Februari lalu. Tapi untuk pelaksanaannya secara bertahap,” ujar Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Khairani, Minggu (24/9/2017).
Seluruh e-waroeng yang ada di Pekanbaru jumlahnya sebanyak 24 lokasi. Namun sejauh ini baru 12 yang aktif. Dinsos menargetkan, akhir bulan ini seluruh e-waroeng tersebut diaktifkan.
“Yang belum diaktifkan itu karena belum ada mesin gesek EDC. Mudah-mudahan bulan ini bisa kita aktifkan semua,” kata Khairani seraya menyebut untuk pengadaan mesin EDC menjadi kewenangan pihak perbankkan yang bekerja sama dalam program ini.
Khairani menjelaskan, e-waroeng dikelola oleh 10 orang yang merupakan warga penerima bantuan. Pengurus e-waroeng terdiri ketua, sekretaris, bendara dan tujuh anggota.
“Jadi pengurusnya bukan dari Dinas Sosial. Kami tugasnya hanya melakukan pembinaan dan pengawasan saja. Termasuk mengawasi apakah beras dan gula yang diberikan kepada para penerima bantuan itu layak atau tidak layak,” beber Khairani.
Menurut keterangan Khairani, satu e-waroeng harus bisa menjangkau minimal 200 sampai 500 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Sejak diluncurkan Februari lalu di Kecamatan Sail, pelaksanaan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Pekanbaru belum berjalan maksimal. Terutama menyangkut edukasi dan sosialisasi kepada KPM. Sebab latar belakangan ekonomi dan pendidikan KPM yang masih rendah, membuat para penerima bantuan ini belum sepenuhnya bisa menggunakan kartu tersebut secara baik.
Sejak program ini digulirkan, warga penerima miskin penerima bantuan tidak lagi membawa uang tunai seperti yang tahun-tahun sebelumnya. Hanya dengan menggunakan kartu yang berbentuk sepeti ATM lalu menggesekkanya ke mesin yang ada di e waroeng, warga sudah bisa menukarkannya dengan beras dan gula.
“Mereka setiap bulan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp 110 ribu. Langsung masuk di saldo kartu ATM (kartu BPNT) masing-masing,” katanya.
Bagi warga miskin yang memiliki ATM atau kartu BPNT, maka bisa langsung mendatangi e-waroeng untuk menukarkan dengan beras dan gula. “Satu bulan itu mereka dapat mengambil 10 kg beras 10 dan 2 kg gula pasir,” urainya. (*)