EKONOMIPOS.COM (EPC), PASIRPANGARAIAN – Kelangkaan elpiji 3 kilogram kembali dikeluhkan masyarakat Rokan Hulu, Gas tabung melon tersebut sulit didapat warga dalam beberapa pekan terakhir. Jikapun ada harganya sangat mahal.
Kondisi itu membuat kesal warga di sejumlah kecamatan di Rokan Hulu. Seperti yang dirasakan Sukarman warga Kecamatan Kepenuhan. Ia geram, karena pemerintah seperti tidak memiliki solusi mengatasi kelangkaan elpiji.
“Bagaimana ini pemerintah, minyak tanah sudah tidak ada, kami disuruh pakai gas. Nah sekarang mendapatkan elpiji 3 kg saja sudah sangat sulit, apa kami harus pakai kayu bakar untuk memasak,” ujar Sukarman, Kamis (7/12).
Dia juga meminta kepada pemerintah pusat dan daerah untuk turun kelapangan melihat bagaimana susahnya masyarakat untuk mendapatkan LPG.
“Jangan paksa kami untuk menggunakan kayu bakar karena sulit mendapatkan gas 3 kg. Mohon tolong selesaikan permasalahan kami ini, kami juga mau masak,” imbuhnya.
Kekesalan langkanya elpiji 3 kg juga dirasakan warga lainnya, Sari warga Kota Tengah mengaku harus membeli dengan harga yang sangat mahal, yakni Rp 60 ribu per tabung dari harga normal sekitar Rp 19 ribu per tabung.
“Sudahlah mencarinya sulit, harganya mahal lagi. Sekali jumpa harganya mencapai Rp 60 ribu per tabung. Kalau seperti ini terus, kami masyarakat yang semakin susah,” keluhnya.
Menanggapi permasalahan kelangkaan dan tingginya harga elpiji 3kg, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Rohul, Sariaman, mengatakan kelangkaan yang terjadi disejumlah kecamatan disebabkan pada 1 Desember 2017 lalu, pihak Pertamina tidak menyuplai elpiji 3kg ke tujuh agen yang ada di Rohul.
“Akibat tidak disuplainya itu, kita kekurangan 12 ribu tabung. Dalam artian 12 ribu tabung tidak tersebar ke seluruh Rohul, itulah yang menyebabkan terjadinya kelangkaan beberapa hari belakangan ini,” jelasnya
Namun demikian menurut Sariaman, pihaknya terus berusaha untuk meminta Pertamina untuk menambah elpiji 3kg. Sebab kelangkaan dan meroketnya harga elpiji sudah membuat masyarakat resah.
Permintaan tersebut mulai direspon Pertamina, meski baru menyuplai sekitar 2.800 tabung elpiji 3 kg. “Alhamdulillah akhirnya ada tambahaan, rencananya akan disalurkan ke kecamatan yang saat ini mengalami kelangkaan,” imbuhnya. (*)