EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Komisi IV DPRD Pekanbaru menjadwalkan agenda rapat kerja dengan Disperindag Pekanbaru dan kontraktor pembangunan Pasar Induk Pekanbaru, PT Agung Rafa Bonai (ARB).
Tujuan rapat ini untuk mengetahui sejauh mana progres pekerjaan, serta komitmen ingin menyelesaikan pembangunan Pasar Induk tersebut.
“Kita sudah rapat internal Komisi, awal pekan depan kita hearing dengan mereka. Penekanannya sudah jelas, agar Pasar Induk tidak jalan di tempat,” kata Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Roni Amriel, Senin (26/2).
Diakui politisi Golkar tersebut, pekerjaan Pasar Induk ini memang di luar ekspektasi. Sebab, PT ARB selaku kontraktor, sudah gagal merealisasikan progres pembangunan tahun 2017 kemarin. Praktis hingga akhir tahun, progres pekerjaan PT ARB hanya sanggup 10 persen.
Bahkan hingga pertengahan Februari kemarin, PT ARB hanya bisa mencapai pekerjaan 14 persen. Kondisi tersebut dikhawatirkan berlanjut tahun 2018 ini. Sebab, kontrak perjanjian awal pengerjaan Pasar Induk ini, hanya hingga akhir 2018 ini. Artinya, PT ARB hanya punya waktu 10 bulan lagi untuk menyelesaikannya.
“Jadi, Disperindag harus menggesa pembangunannya juga. Jangan sampai kejadian yang sama dengan tahun lalu. Apalagi sudah dilakukan evaluasi, harusnya ada perubahan. Jika perlu cek pekerjaannya setiap bulan,” tegasnya.
Kalangan legislator sengaja mendesak pekerjaan ini, agar Pasar Induk tersebut bisa dioperasikan tahun 2019 mendatang. Sehingga tidak ada lagi bongkar muat di dalam kota. Seperti di Jalan Soekarno Hatta Pasar Arengka, Jalan Ahmad Yani dan di titik lainnya.
“Keberadaan Pasar Induk ini sudah sangat mendasar bagi masyarakat. Jangan ini-ini saja yang dibahas setiap hari. Sebenarnya, jika sudah ada komitmen bersama, tidak akan terjadi hal-hal seperti ini. Kita tidak mau adanya alasan-alasan, karena diperjanjian awal mereka sanggup,” katanya.
Sebelumnya Pemko Pekanbaru memanggil pihak kontraktor yang membangun Pasar Induk Arengka, PT Agung Rafa Bonai, Senin (19/2). Pemanggilan ini dilakukan guna mengetahui sejauh mana progres pembangunan pasar induk.
Dari pertemuan terbatas tersebut terungkap, ternyata progres pembangunan pasar induk, baru berjalan 14 persen. Sementara Pemko Pekanbaru menargetkan hingga bulan ini seharusnya sudah berjalan di atas 30 persen. (*)