EKONOMIPOS.COM, ROHIL – Tiga hari menjelang perayaan tahun baru Imlek, harga kebutuhan pokok di wilayah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) masih relatif stabil. Meski beberapa harga komoditi mengalami fluktuasi harga hanya sedikit, namun diprediksi harga pasaran relative stabil hingga perayaan Imlek mendatang.
Harga yang tidak stabil ini dipengaruhi karena tidak menetapnya biaya transportasi. Kendati begitu, Disperindag mengklaim harga sembako masih stabil dan tidak terlalu memberatkan konsumen.
“Sepertinya tidak berpengaruh dengan kenaikan harga sembako di pasar trdisional, harga beberapa komoditi relative stabil, tidak seperti hari raya idul fitri benar-benar melonjok, kadang naik hingga 50 persen. Hanya saja, menjelang imlek, untuk harga ada terjadi naik turun dari Rp 2000 sampai Rp 3000 perkilogramnya. Seperti ayam, telor, cabai merah kriting dan juga bawang dikarenakan biaya transportasi. Namun, naik turunnya harga itu tidaklah memberatkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya,” ungkap Kabid Perdagangan Disperindag Rohil, Rafizal diruang kerjanya, Senin (01/02/2016).
Dijelaskan Rafizal, kenaikan harga sembako menjelang imlek ini tidaklah terlalu tinggi, karena Tim Disperindag setiap minggunya secara rutin melakukan pemantauan di seluruh pasar yang ada di Rohil. “Kalau untuk ibukota kabupaten, tim Disperindag yang langsung turun melakukan pemantauannya, sementara untuk pasar yang ada di Kecamatan minta pihak kecamatan untuk melaporkan harga sembako setiap minggunya ke Disperindag,” katanya.
Bahkan, pemantauan harga yang dilakukan Tim Disperindag Rohil juga dilakukan sekali seminggu setiap hari sabtu. Karena hari sabtu merupakan hari libur, maka jadwal pemantauan dialihkan ke hari Rabu setiap minggunya. “Yang jelas harga sembako di Rohil masih stabil seperti biasanya, karena perayaan imlek tidak terlalu pengaruh terhadap harga sembako di pasaran,” ujarnya.(Adv/Us)