EKONOMIPOS.COM (EPC),JAKARTA — Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) pada Juli masih menunjukkan selisih yang relatif besar dengan harga minyak mentah acuan seperti Brent dan West Texas Intermediate (WTI) kendati menggunakan formula baru.
Berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.6171K/12/MEM/2016 tentang Penetapan Formula Harga Minyak Mentah Indonesia Periode Juli 2016 sampai dengan Juni 2017 yang ditetapkan pada 26 Juli 2016, formula baru ICP berlaku surut sejak 1 Juli 2016. Adapun, komponen yang digunakan untuk menetapkan ICP kali imi mengacu pada publikasi Dated Brent ditambah Alpha yang berasal dari rata-rata publikasi pada bulan berjalan. Komponen Alpha dilihat dari kesesuaian kualitas minyak mentah, perkembangan harga minyak mentah internasional dan ketahanan energi nasional melalui ketetapan Menteri ESDM.
Dari hasil perhitungan Formula ICP, harga rata-rata dari 52 ICP minyak mentah Indonesia pada Juli 2016 yakni mencapai US$40,70 per barel atau turun US$3,80 per barel dari US$44,50 per barel pada Juni 2016. Sementara, harga SLC/Minas mencapai US$40,77 per barel, turun sebesar US$4,87 per barel dari US$45,64 per barel pada bulan sebelumnya.
Penurunan harga minyak mentah Indonesia tersebut, sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar Internasional. Meskipun, bila dibandingkan dengan harga minyak mentah Brent dan WTI masih menunjukkan selisih yang besar. Padahal, pengubahan formula ICP ditujukan agar harga minyak mentah lebih menggambarkan kondisi pasar terkini.
WTI (Nymex) turun sebesar US$4,05 per barel dari US$48,85 per barel menjadi US$44,80 per barel. Brent (ICE) turun sebesar US$3,40 per barel dari US$49,93 per barel menjadi US$46,53 per barel. Basket OPEC turun sebesar US$2,97 per barel dari US$45,84 per barel menjadi US$42,87 per barel.
(BISNIS)