Akibat La Nina, Syngenta Yakin Penjualan Benih Tumbuh Dua Digit

by

EKONOMIPOS.COM(EPC),KARAWANG — Produsen benih padi dan jagung Syngenta optimistis membukukan pertumbuhan penjualan dua digit sepanjang paruh kedua tahun ini seiring dengan musim kemarau basah di Indonesia.

Presiden Direktur PT Syngenta Indonesia Parveen Kathuria memperkirakan pertumbuhan semester II/2016 di kisaran 12%-14% (year on year), di atas pertumbuhan semester sebelumnya yang single digit karena terimbas El Nino tahun lalu.

Sayangnya, dia tidak dapat menyebutkan volume maupun nilai penjualan. Perusahaan hanya menyebutkan penjualan di Asia Pasifik US$1,8 miliar.

“Tahun ini adalah tahun yang baik. Pada paruh kedua, petani bisa menanam dan memanen padi dan jagung,” ujarnya di sela-sela kunjungan ke Pusat Riset dan Pengembangan Syngenta di Cikampek, Karawang, Selasa (4/10/2016).

Sebelumnya, Head of Marketing PT Syngenta Indonesia Dedy Koerniawan menyebutkan realisasi penjualan benih jagung selama Januari-Agustus sebanyak 3.000 ton atau naik 10% dari pencapaian periode sama tahun lalu. Adapun target penjualan hingga akhir tahun 5.000 ton (Bisnis, 24/8/2016).

Kenaikan itu didorong oleh harga jagung yang baik di tingkat petani sehingga memotivasi mereka bertanam serta kebijakan subsidi benih oleh pemerintah yang menggerakkan permintaan.

Syngenta selama ini menjual benih jagung hibrida NK pada kisaran Rp55.000-Rp75.000 per kg. Ada delapan varietas jagung yang dipasarkan oleh anak perusahaan Syngenta AG, perusahaan benih multinasional yang berbasis di Swiss, itu.

Adapun pangsa pasar benih padi dan jagung Syngenta di Indonesia sekitar 13%-14% dari total pasar alias menempati urutan ketiga setelah Bisi (merek benih jagung PT Bisi International Tbk.) dan Pioneer (merek benih jagung PT Dupont Indonesia).

 

(BISNIS)