Kesenjangan pendapatan antara rumah tangga kaya dan miskin di Kanada mencapai tingkat tertinggi sepanjang sejarah pada kuartal pertama 2025.
Statistik Kanada melaporkan, selisih pendapatan yang dapat dibelanjakan antara 40% rumah tangga teratas dan 40% terbawah melonjak hingga 49 poin persentase—angka tertinggi yang pernah tercatat.
Ketimpangan ini makin terasa sejak pandemi COVID-19 dan terus melebar akibat perbedaan signifikan dalam pertumbuhan pendapatan dan investasi.
Statistik Kanada mencatat, rumah tangga pada 20% teratas distribusi pendapatan mengalami kenaikan pendapatan yang dapat dibelanjakan sebesar 7,7% dibandingkan tahun lalu. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan rata-rata upah sebesar 4,7% dan pendapatan investasi yang naik 7,4%.
Sebaliknya, rumah tangga pada 20% terbawah hanya mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 3,2%. Bahkan, rata-rata upah kelompok ini justru menurun 0,7%. Pendapatan investasi mereka juga anjlok hingga 35,3%, meskipun masih mendapat tambahan transfer dari pemerintah yang naik 31,2%.
Tak hanya pendapatan, kesenjangan kekayaan di Kanada juga memburuk. Statistik Kanada mencatat 20% rumah tangga terkaya kini menguasai 64,7% dari total kekayaan nasional, dengan rata-rata kekayaan bersih mencapai $3,3 juta per rumah tangga. Sementara itu, 40% rumah tangga terbawah hanya memiliki 3,3% dari total kekayaan, dengan rata-rata kekayaan bersih sebesar $85.700.
Katherine Scott, peneliti senior dari Pusat Alternatif Kebijakan Kanada, menyebut lonjakan ketimpangan ini sebagai peringatan serius. Menurutnya, situasi ekonomi saat ini menciptakan tekanan besar, terutama bagi generasi muda yang kesulitan mendapatkan pekerjaan dan meniti karier.
“Banyak kelompok berpendapatan tinggi justru tidak terdampak secara signifikan selama pandemi, bahkan mereka mampu memanfaatkan lonjakan pasar investasi,” ujar Scott.
Ia mengingatkan bahwa setelah krisis ekonomi global 2008–2009, diskusi soal ketimpangan cukup kuat. Namun saat ini, meski data menunjukkan kesenjangan tertinggi sepanjang sejarah, perdebatan soal distribusi kekayaan justru meredup.
Scott menekankan pentingnya membangun sistem ekonomi yang adil dan merata. “Kita perlu membicarakan bagaimana membesarkan kue ekonomi, tapi yang lebih penting adalah bagaimana membaginya. Tujuan utama kebijakan publik seharusnya memastikan semua orang bisa hidup layak dan bermartabat,” pungkasnya.***