EKONOMIPOS.COM (EPC) – TEMPE, makanan dari produk kedelai yang hampir setiap hari kita jumpai. Makanan ini biasanya menjadi teman lauk utama di piring Anda.
Namun, tanpa disadari, banyak hal yang tidak diketahui dari tempe, terutama mengenai dampaknya terhadap kesehatan. Nah, sebelum Anda mengonsumsi tempe, ada baiknya mengetahui sejumlah fakta dan mitos mengenai tempe atau produk kedelai secara keseluruhan seperti berikut:
- Kedelai dan kolesterol
Khususnya, zat isoflavon dalam kedelai menurunkan kolesterol dan pembekuan darah. Pada akhirnya ini akan mengurangi risiko stroke dan terhentinya aliran darah ke jantung. Bahkan, zat isoflavon dalam kedelai juga membantu dalam mencegah diabetes tipe 2.
- Osteoporosis
Makanan dari kedelai diyakini dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk mempertahankan dan menyerap kalsium dalam tulang. Hal ini akan membantu dalam menghindari osteoporosis. Selain itu, karena tidak mengandung laktosa, kedelai dapat menjadi pengganti susu untuk mencegah masalah pencernaan.
- Menopause
Konsumsi kedelai membantu mengurangi gejala menopause. Zat isoflavon dalam kedelai dapat membantu mengendalikan kadar estrogen. Bahkan, ada studi melaporkan bahwa kedelai juga dapat mengurangi gejala pra-menstruasi sindrom.
- Kedelai dan tiroid
Kedelai bisa menjadi malapetaka bagi tiroid Anda. Penelitian telah membuktikan bahwa orang yang menderita hipotiroidisme harus menjauhi produk kedelai, karena memperburuk gejala. Konsumsi kedelai harus dimoderasi bagi mereka yang menderita gangguan tiroid.
- Kedelai dan penyakit ovarium
Berlebihan mengonsumsi produk kedelai telah terlihat menyebabkan kondisi kesehatan tertentu. Penelitian telah menemukan, beberapa wanita yang terlalu banyak makan kedelai berakhir dengan penyakit ovarium, karena meningkatkan kadar estrogen, sebagai salah satu faktor risiko utama.
- Kedelai dan kanker payudara
Kedelai memicu penyebaran kanker payudara? hal ini tidak benar, mitos! Penelitian telah membuktikan bahwa kedelai tidak memicu penyebaran kanker payudara jika dikonsumsi dalam jumlah sedang. Bahkan, anggapan jika konsumsi kedelai dimoderasi membuat pria seperti memiliki payudara juga tidak benar.
Jadi, konsumsi kedelai yang dimoderasi akan baik untuk kesehatan. Di sisi lain, konsumsi kedelai berlebihan dapat menyebabkan banyak maasalah kesehatan. (**)