• Latest
  • Trending
Perubahan Iklim: Dunia Hanya Punya 2 Tahun Lagi untuk Jaga Target Pemanasan 1,5°C

Perubahan Iklim: Dunia Hanya Punya 2 Tahun Lagi untuk Jaga Target Pemanasan 1,5°C

19/06/2025
Junaidi Terpilih Jadi Ketua DPD HNSI Riau Masa Bakti 2025–2030

Junaidi Terpilih Jadi Ketua DPD HNSI Riau Masa Bakti 2025–2030

11/07/2025
HNSI Riau Gelar Musda, Dorong Pengelolaan Sumber Daya Laut Secara Berkelanjutan

HNSI Riau Gelar Musda, Dorong Pengelolaan Sumber Daya Laut Secara Berkelanjutan

11/07/2025
Geger Kasus Suap PUPR Sumut, Bobby Nasution Disindir DPR RI: Urus Dulu Kadis yang Kena OTT

Geger Kasus Suap PUPR Sumut, Bobby Nasution Disindir DPR RI: Urus Dulu Kadis yang Kena OTT

11/07/2025
Bareskrim Periksa 4 Produsen Beras soal Kasus Pelanggaran Mutu, Wilmar Kembali Terseret

Bareskrim Periksa 4 Produsen Beras soal Kasus Pelanggaran Mutu, Wilmar Kembali Terseret

11/07/2025
Panglima TNI Sebut Penguasaan TNTN Salah Satu Capaian Penting dalam Kinerja Satgas PKH

Panglima TNI Sebut Penguasaan TNTN Salah Satu Capaian Penting dalam Kinerja Satgas PKH

10/07/2025
Jasa Raharja Raih Penghargaan dari ASEAN Risk Awards 2025, Bukti Pentingnya Tata Kelola Risiko di Sektor Publik

Jasa Raharja Raih Penghargaan dari ASEAN Risk Awards 2025, Bukti Pentingnya Tata Kelola Risiko di Sektor Publik

09/07/2025
Dua Pedang Romawi Langka Ditemukan di Situs Vila Kuno di Gloucestershire

Dua Pedang Romawi Langka Ditemukan di Situs Vila Kuno di Gloucestershire

07/07/2025
Bagaimana Michael Jackton — “Kembaran” Michael Jackson Asal Jepang Ini — Terlibat dalam Masalah di Negeri Sakura?

Bagaimana Michael Jackton — “Kembaran” Michael Jackson Asal Jepang Ini — Terlibat dalam Masalah di Negeri Sakura?

07/07/2025
Dua Anggota DPR Ini Jadi Fokus KPK dalam Kasus Dugaan Korupsi CSR BI

Dua Anggota DPR Ini Jadi Fokus KPK dalam Kasus Dugaan Korupsi CSR BI

07/07/2025
Jasa Raharja Perkuat Budaya Sadar Risiko di Kalangan Internal lewat Risk Management Update 2025

Jasa Raharja Perkuat Budaya Sadar Risiko di Kalangan Internal lewat Risk Management Update 2025

06/07/2025
Jasa Raharja Dampingi Wapres Gibran Tinjau Penanganan Korban Kecelakaan KM Tunu Pratama Jaya di Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur

Jasa Raharja Dampingi Wapres Gibran Tinjau Penanganan Korban Kecelakaan KM Tunu Pratama Jaya di Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur

06/07/2025
Jasa Raharja Perkuat Komitmen Pelayanan dan Koordinasi Antarinstansi Saat Tinjau Lokasi Evakuasi KM Tunu Pratama Jaya

Jasa Raharja Perkuat Komitmen Pelayanan dan Koordinasi Antarinstansi Saat Tinjau Lokasi Evakuasi KM Tunu Pratama Jaya

05/07/2025
Retail
Monday, July 14, 2025
Subscription
Advertise
  • Home
  • Bisnis
  • Lifestyle
  • Insight
  • Finance
  • Technology
  • Industry
  • Travel
  • Showbiz
  • Advertorial
  • Daerah
    • Bengkalis
    • Indragiri Hilir
    • Indragiri Hulu
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Rokan Hilir
No Result
View All Result
Ekonomi Pos
No Result
View All Result

Perubahan Iklim: Dunia Hanya Punya 2 Tahun Lagi untuk Jaga Target Pemanasan 1,5°C

19/06/2025
in Lingkungan

Perubahan iklim semakin pasti. Dunia kini sedang dalam ancaman potensi meningkatnya pemanasan akibat emisi.

Para ilmuwan iklim dunia mengeluarkan peringatan keras bahwa anggaran karbon global untuk membatasi pemanasan bumi di bawah 1,5°C hanya tersisa sekitar dua tahun lagi—jika emisi terus berlangsung pada tingkat saat ini. Temuan ini menegaskan “betapa gentingnya situasi krisis iklim yang tengah dihadapi dunia.”

Baca Juga

Panglima TNI Sebut Penguasaan TNTN Salah Satu Capaian Penting dalam Kinerja Satgas PKH

Ali Berawi Resmi Diberhentikan dari Otorita IKN, Berikut Warisan yang Ditinggalkan

Dilansir dari The Guardian, dalam laporan terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Earth System Science Data, tim ilmuwan dari berbagai negara menyebutkan bahwa untuk menjaga peluang sebesar 66 persen agar suhu bumi tetap di bawah 1,5°C, umat manusia hanya dapat menghasilkan emisi maksimal 80 miliar ton karbon dioksida (CO₂) mulai 2025 ke depan. Jumlah ini 80 persen lebih kecil dari total emisi pada 2020.

Namun ironisnya, emisi global justru mencapai rekor tertinggi baru pada 2024. Jika tren ini berlanjut, maka anggaran karbon akan habis hanya dalam waktu dua tahun. Artinya, batas suhu 1,5°C – yang menjadi target utama Kesepakatan Paris – akan terlewati dalam hitungan tahun mendatang.

Saat ini, dunia berada di jalur menuju kenaikan suhu global sebesar 2,7°C—jauh di atas batas aman yang disepakati. Bahkan jika target dinaikkan menjadi 1,7°C, dibutuhkan pengurangan drastis emisi global. Anggaran karbon untuk batas 1,7°C masih memungkinkan selama sembilan tahun ke depan, dengan total 390 miliar ton CO₂. Meski lebih longgar, jalur ini tetap menuntut komitmen besar dari negara-negara di seluruh dunia.

Profesor Joeri Rogelj dari Imperial College London menyebutkan bahwa penyebab utama berkurangnya anggaran karbon adalah kegagalan global dalam menurunkan emisi CO₂ dari pembakaran bahan bakar fosil.

“Waktu terbaik untuk memulai aksi iklim serius adalah tahun 1992. Tapi sekarang, setiap tahun adalah tahun terbaik berikutnya. Setiap fraksi derajat pemanasan yang bisa dicegah akan menyelamatkan lebih banyak jiwa dan mengurangi penderitaan, terutama bagi masyarakat rentan,” ujar Rogelj.

Kenaikan suhu bumi tidak hanya memperburuk cuaca ekstrem, tetapi juga memicu pencairan es di kutub yang berkontribusi pada kenaikan permukaan laut. Menurut laporan tersebut, laju kenaikan permukaan laut kini telah meningkat dua kali lipat dibandingkan dekade sebelumnya, mencapai 4 mm per tahun.

“Air laut yang lebih hangat memperparah badai, merusak ekosistem laut, dan mengancam komunitas pesisir,” kata Dr Karina Von Schuckmann dari Mercator Ocean International. “Tahun 2024 juga mencatat suhu laut tertinggi dalam sejarah.”

Naiknya permukaan laut tidak hanya mengancam wilayah pesisir, namun juga dapat memicu migrasi besar-besaran akibat banjir yang tak terkendali, seperti yang diperingatkan dalam studi sebelumnya pada Mei 2025.

Laporan ini juga menyebutkan bahwa meskipun energi surya dan angin berkembang pesat dan telah membantu mencegah skenario pemanasan 4–5°C, peningkatan permintaan energi global tetap mendorong konsumsi bahan bakar fosil lebih tinggi. Hal ini justru mempercepat bencana iklim.

Profesor Piers Forster dari University of Leeds mengungkapkan keprihatinannya terhadap percepatan perubahan iklim yang belum pernah terjadi sebelumnya. “Ketidakseimbangan energi Bumi meningkat 25% dibanding dekade sebelumnya. Ini sinyal yang sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.

Para ilmuwan menekankan bahwa meskipun batas 1,5°C kemungkinan besar akan terlewati, setiap upaya untuk mengurangi pemanasan tetap penting dan bernilai. Mereka menyerukan komitmen nyata dari seluruh negara dalam pertemuan iklim PBB COP30 yang akan digelar November mendatang.

Tahun 2024 sendiri dinyatakan sebagai tahun terpanas dalam sejarah pencatatan suhu global, dengan rata-rata tahunan mencapai 1,5°C. Sayangnya, hingga saat ini belum ada tanda-tanda transisi energi bersih yang dijanjikan pada COP28 di Dubai akhir 2023 lalu.

Dengan waktu yang semakin menipis, dunia menghadapi pilihan krusial: bertindak sekarang untuk memperlambat krisis, atau menghadapi konsekuensi yang lebih parah dalam waktu dekat. Sebab dalam krisis iklim, setiap derajat – bahkan pecahan kecil sekalipun – berarti nyawa dan masa depan jutaan orang.***

KabarTerkait

Junaidi Terpilih Jadi Ketua DPD HNSI Riau Masa Bakti 2025–2030
Regional

Junaidi Terpilih Jadi Ketua DPD HNSI Riau Masa Bakti 2025–2030

11/07/2025

PEKANBARU — Junaidi resmi terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Riau untuk masa bakti 2025–2030....

Read more
HNSI Riau Gelar Musda, Dorong Pengelolaan Sumber Daya Laut Secara Berkelanjutan

HNSI Riau Gelar Musda, Dorong Pengelolaan Sumber Daya Laut Secara Berkelanjutan

11/07/2025
Geger Kasus Suap PUPR Sumut, Bobby Nasution Disindir DPR RI: Urus Dulu Kadis yang Kena OTT

Geger Kasus Suap PUPR Sumut, Bobby Nasution Disindir DPR RI: Urus Dulu Kadis yang Kena OTT

11/07/2025
Bareskrim Periksa 4 Produsen Beras soal Kasus Pelanggaran Mutu, Wilmar Kembali Terseret

Bareskrim Periksa 4 Produsen Beras soal Kasus Pelanggaran Mutu, Wilmar Kembali Terseret

11/07/2025
Next Post
BTN Perkuat Fundamental Perbankan dengan Transformasi Menyeluruh

BTN Perkuat Fundamental Perbankan dengan Transformasi Menyeluruh

Menteri PKP Apresiasi Komitmen BTN dalam Dukung Program Rumah Rakyat

Menteri PKP Apresiasi Komitmen BTN dalam Dukung Program Rumah Rakyat

KABAR NASONAL

FKNN Sampaikan Aspirasi Nelayan Nusantara, Komisi IV DPR RI Dukung Evaluasi PP Nomor 11/2023
Nasional

FKNN Sampaikan Aspirasi Nelayan Nusantara, Komisi IV DPR RI Dukung Evaluasi PP Nomor 11/2023

30/06/2025

JAKARTA — Forum Komunikasi Nelayan Nusantara (FKNN) mendapat sambutan positif dari Komisi IV DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang...

Read more
Nadiem Makarim Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook Rp9,98 Triliun

Nadiem Makarim Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook Rp9,98 Triliun

24/06/2025
Imigrasi Hapus Denda Overstay untuk WNA Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi di NTT

Imigrasi Hapus Denda Overstay untuk WNA Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi di NTT

21/06/2025
Guru Besar Fakultas Kedokteran Soroti Kebijakan Menkes Budi Gunadi, Ekosistem Pendidikan Bisa Terganggu

Guru Besar Fakultas Kedokteran Soroti Kebijakan Menkes Budi Gunadi, Ekosistem Pendidikan Bisa Terganggu

13/06/2025
APBNP 2025 Berpotensi Disusun Ulang, Penerimaan Pajak Turun Tajam

Prabowo Siapkan Badan Penerimaan Negara, DJP dan Bea Cukai Tak Lagi di Bawah Kemenkeu

13/06/2025
BBM Lebih Murah Mulai Hari Ini, Ini Daftar Harga Terbarunya

BBM Lebih Murah Mulai Hari Ini, Ini Daftar Harga Terbarunya

01/06/2025
Diskon Tarif Listrik 50% untuk Pelanggan 1.300 VA ke Bawah, Berikut Waktunya

Diskon Tarif Listrik 50% untuk Pelanggan 1.300 VA ke Bawah, Berikut Waktunya

26/05/2025
Duka Mendalam Keluarga Kolonel Antonius Hermawan, Korban Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut

Duka Mendalam Keluarga Kolonel Antonius Hermawan, Korban Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut

13/05/2025
PHK Global Panasonic Tak Berdampak ke Indonesia, Pabrik Tetap Jadi Basis Ekspor

PHK Global Panasonic Tak Berdampak ke Indonesia, Pabrik Tetap Jadi Basis Ekspor

13/05/2025
Pemerintah Cuma Bisa Dorong Industri Media Massa Temukan Model Bisnis Baru di Tengah Gempuran Digital dan Badai PHK

Pemerintah Cuma Bisa Dorong Industri Media Massa Temukan Model Bisnis Baru di Tengah Gempuran Digital dan Badai PHK

05/05/2025
Prabowo Bakal Tambah Impor LPG dan Minyak AS untuk “Ambil Hati” Trump

Prabowo Bakal Tambah Impor LPG dan Minyak AS untuk “Ambil Hati” Trump

16/04/2025
Ekonomi Pos

We bring you the best Economic and Business News.

Info Terbaru

  • Junaidi Terpilih Jadi Ketua DPD HNSI Riau Masa Bakti 2025–2030
  • HNSI Riau Gelar Musda, Dorong Pengelolaan Sumber Daya Laut Secara Berkelanjutan
  • Geger Kasus Suap PUPR Sumut, Bobby Nasution Disindir DPR RI: Urus Dulu Kadis yang Kena OTT
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Editorial
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact Us

© 2025 EkonomiPos - .

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Lifestyle
  • Insight
  • Finance
  • Technology
  • Industry
  • Travel
  • Showbiz
  • Advertorial
  • Daerah
    • Bengkalis
    • Indragiri Hilir
    • Indragiri Hulu
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Rokan Hilir

© 2025 EkonomiPos - .