Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan bahwa pemerintah daerah (Pemda) bersedia mendukung program makan siang bergizi gratis yang digagas pemerintah pusat.
Hal ini disampaikan Tito kepada awak saat ditemui di Istana Negara, pada Jumat, 17 Januari 2025. “Pemda mau berpartisipasi dalam program ini. Setelah kepala daerah dilantik, akan ada penyesuaian anggaran atau di APBD Perubahan,” ujarnya.
Tito merincikan, Pemda bersedia menyiapkan anggaran sebesar Rp2,3 triliun hingga Rp2,5 triliun. Dana itu akan disisihkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025.
Menurut Tito, program makan siang bergizi ini diyakini mampu menciptakan ekonomi sirkular di masyarakat. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk membentuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di berbagai wilayah.
Pemerintah menargetkan pembentukan hingga 2.000 unit satuan pelayanan. Dengan tambahan anggaran dari pemerintah provinsi, total dana yang tersedia diperkirakan mencapai Rp5 triliun.
Tito menjelaskan, dengan anggaran tersebut, pemerintah dapat membangun hingga 4.000 unit pelayanan makan siang bergizi di sekolah-sekolah.
Pemda juga diharapkan berperan aktif dalam membangun infrastruktur pelayanan ini, sekaligus mendorong masyarakat lokal untuk memproduksi pangan dan ternak guna mendukung keberlanjutan program.
Adapun pembangunannya diproyeksikan selesai dalam waktu 4 bulan dengan anggaran sebesar Rp2,3 Triliun hingga Rp2,5 triliun. “Kita sudah mendiskusikan ini,” ujar Tito.
Dia kembali menegaskan bahwa ini bukan kebijakan top-down yang sifatnya memerintah. Tapi hanya inisiatif dari daerah-daerah. Baik secara langsung maupun tidak. Terutama bagi daerah yang punya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang kuat.***