EKONOMIPOS.COM (EPC), DUMAI – Data Imigrasi Dumai, hingga pertengahan Juli 2017 masih puluhan imigran gelap masuk ke Kota Dumai. Mayoritas mereka hendak ke Malaysia secara ilegal, paling banyak berasal dari Bangladesh.
Total 66 imigran gelap yang diamankan di Kota Dumai. Pada Maret 2017, terdapat tiga kali pengungkapan. Awalnya ada sembilan WN Bangladesh yang diamankan Tim Patroli TNI AL di Perairan Dumai.
Kemudian dua warga Bangladesh diamankan saat kebingungan di Jalan Tanjung Jati, dekat RSUD Dumai. Sembilan WN Somalia diamankan di Terminal Penumpang Pelindo Dumai.
Terakhir sebanyak 47 warga Bangladesh diamankan pada 25 Juli 2017. Saat dalam perjalanan dari Rantau Prapat, Provinsi Sumatera Utara menuju Kota Dumai. Puluhan warga Bangladesh diamankan di Jalan Raya Bukit Timah oleh pihak Kepolisian Dumai.
Sebelumnya, pada tahun 185 imigran gelap sudah dipulangkan oleh pihak Imigrasi Dumai. Mereka berasal dari Bangladesh dan Irak. Kepala Imigrasi Dumai, Zulkifli Ahmad menyebut bahwa untuk mengawasi aktifitas Warga Negara Asing (WNA) sudah dibentuk tim Pengawasan Orang Asing (POA) di Dumai.
“Tim ini berasal dari instansi gabungan, tujuannya agar situasi Dumai kondusif. Terutama dari potensi gangguan dari imigran gelap,” ujar Zulkifli, Minggu (30/7/2017).
Menurutnya, pihak Imigrasi Dumai melakukan pengawasan secara internal. Apalagi pihak Imigrasi setiap harinya mengurusi pembuatan paspor dan perpanjangan. Serta mengawasi masuk dan keluarnya para WNA ke Dumai.
Walau demikian, ia mengimbau agar masyarakat melapor segera. Bila mendapati aktifitas mencurigakan dari WNA yang ada di Dumai. Bahkan pihak hotel dan penginapan rutin melaporkan keberadaan WNA di tempat mereka. “Jadi harus dipastikan tujuan para WNA ke Indonesia. Apakah ia bekerja atau liburan, hal ini mesti diketahui,” paparnya.
Selain mengawasi aktifitas masuk dan keluar WNA, pihak Imigrasi Dumai juga mengawasi aktifitas para Tenaga Kerja Asing (TKA). Saat ini tercarat ada 100 orang TKA di Kota Dumai. 92 TKA bekerja di sejumlah perusahaan multinasional. (*)