Logistik Dikirim ke Daerah, Provinsi Riau Masuki Musim Hujan

by

EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan saat ini sebagian wilayah Provinsi Riau sudah memasuki musim hujan sehingga potensi kebakaran hutan dan lahan akan semakin kecil.

“Provinsi Riau secara umum mulai masuk musim hujan awal September. Berangsur mulai dari utara hingga selatan,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru Slamet Riyadi di Pekanbaru, Senin (25/09/2017).

Saat ini hujan mulai terjadi di wilayah utara, tepatnya Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis dan Meranti. Kemudian, musim hujan akan merangkak hingga ke wilayah selatan Provinsi Riau pada Oktober mendatang.

Lebih lanjut Slamet menuturkan, puncak musim hujan di wilayah Provinsi Riau diprediksi akan terjadi pada November mendatang, hingga awal Januari 2018.

Untuk itu, ia mengatakan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau diperkirakan akan semakin kecil. Meski begitu, ia meminta bahwa karhutla tetap diwaspadai, minimal selama beberapa bulan mendatang.

Namun, ia mengatakan kesigapan Satuan Tugas Karhutla Riau dinilai terbukti efektif untuk mengatasi Karhutla, yang telah diperankan dengan baik sejak 2016 lalu.

Lebih jauh, Slamet turut mengimbau kepada pemerintah dan masyarakat untuk mengantisipasi bencana banjir, terutama saat puncak musim hujan. Ia mengatakan bencana banjir yang perlu diwaspadai yakni wilayah Riau yang berbatasan dengan Sumatera Barat.

“Banjir dan longsor itu yang perlu diwaspadai saat musim hujan, terutama wilayah Riau berbatasan dengan Sumbar,” urainya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau sebelumnya juga menyatakan turut mewaspadai peralihan cuaca antara musim kemarau dan musim hujan, yang saat ini mulai terjadi di wilayah tersebut.

“Sekarang sebenarnya transisi antara musim kemarau ke musim hujan. Ini yang kita waspadai,” kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur.

Sebagai bentuk antisipasi, dia mengatakan BPBD telah mendistribusikan logistik berupa kebutuhan makanan dan sandang ke sejumlah kabupaten di Riau. (*)