Pria Ini Mengolah Puntung Rokok jadi Pestisida

by
(Foto: Okezone)

EKONOMIPOS.COM (EPC) – PUNTUNG rokok ternyata ampuh. Dengan limbah tembakau sigaret itu, pemuda Desa Bedanten bernama Ilham ini meramu pestisida. Hama tanaman sekampung lantas mati.

Gang kampung RT 9, RW 3, Desa Bedanten, Kecamatan Bungah, tampak bersih dan asri. Di jalan sepanjang 400 meteran tersebut, tanaman buah, sayur, dan bunga-bungaan tumbuh subur. Ada jambu, terong, serta mawar, sedap malam, dan sejenisnya. Halaman setiap rumah teduh dan hijau.

Di sela-sela tanaman, ada tabung bambu kecil yang tergantung di pagar. Itulah tempat sampah khusus puntung rokok. Setiap tamu atau pemilik rumah harus mematikan rokok. Merokok dilarang masuk. Kebiasaan seperti itu telah menjadi budaya warga Kampung Bedanten.

“Puntung rokok itu tidak kami buang. Manfaatnya penting sekali,’’ ungkap Ilham Kamaluddin, pemuda setempat. Lelaki 28 tahun tersebut berhasil meramu limbah tembakau dengan air menjadi semacam pestisida. “Jadi, warga rajin mengumpulkan puntung rokok,’’ kata Muchlis, ketua RT setempat.

Ilham mengambili puntung rokok di tabung bambu yang digantung warga di pagar. Jumlahnya mencapai puluhan dari setiap rumah. Lumayan, Ilham merasa punya banyak bahan untuk membuat pestisida.

Mengapa melakukan itu? Ilham menjelaskan bahwa waktu itu dirinya melihat seorang tetangga bernama Mutmainnah membuang banyak puntung rokok. Setiap pagi dia melakukannya. Sebab, rumah Mutmainnah memang berdekatan dengan warung kopi. Jadi, puntung rokok berserakan di sekitar rumahnya.

Muncullah inspirasi. Sebagai kader lingkungan, Ilham terdorong untuk melakukan sesuatu. Sampah itu limbah. Pasti bisa dimanfaatkan. Bersama kader lingkungan lain, akhirnya Ilham melakukan riset. “Ternyata kandungan nikotin dalam tembakau bisa berguna untuk membasmi serangga,’’ papar bapak satu anak tersebut. Hatinya girang.

Namun, bagaimana caranya? Ilham dkk lantas meracik satu ramuan. Ternyata menemukan komposisi yang tepat tidaklah mudah. Sarjana teknik lulusan Universitas Trunojoyo Madura itu melakukan percobaan berkali-kali campuran puntung rokok dan air. “Sulit cari ukuran yang pas,’’ ujarnya.

Setelah satu bulan, akhirnya Ilham menemukan komposisi yang tepat. “Perbandingannya, 0,6 gram puntung rokok dicampur dengan 4,5 liter air,’’ jelasnya. Kalau salah satu kurang atau lebih, khasiatnya berubah. Bila airnya terlalu banyak, racun pestisida tidak terasa. Jika tembakaunya berlebih, justru tanaman yang bisa mati. Harus pas.

Setelah komposisi pas, campuran puntung rokok dan air didiamkan selama 4-7 hari. ’’Itu untuk fermentasi,’’ terang lelaki kelahiran Pontianak 1988 tersebut. Setelah itu, ramuan disaring. Nah, hasilnya bisa langsung dipakai untuk menyemprot hama di berbagai jenis tanaman. Ulat, belalang, semut hitam, maupun hama lain yang biasanya merusak tanaman akan musnah. Pestisida dari puntung rokok itu mirip pestisida berbahan daun mimba dan pepaya. Sama-sama mampu membunuh hama. Hanya, yang berbahan puntung rokok lebih cepat dan ampuh.

Saat ini ada enam kader lingkungan yang aktif memproduksi pestisida berbahan puntung rokok. Dalam sepekan, minimal bisa ada empat botol yang masing-masing 1,5 liter. Mereka berharap bisa memproduksi lebih banyak.

Kader-kader lingkungan dari desa lain pun ingin belajar. Mereka ikut suka mengumpulkan puntung rokok. Setiap kali nongkrongdi warung, mereka selalu menyempatkan diri memunguti puntung rokok. Orang-orang pun sampai tanya. “Buat apa ngumpulin puntung rokok? Seperti nggak ada kerjaan saja,’’ ucap Ali Murtadho, seorang kader lingkungan, menirukan perkataan orang lain. Mereka yang tanya itu malah asyik merokok. (**)