Awas Banjir dan Longsor!

by

EKONOMIPOS.COM (EPC),SLEMAN – Intensitas hujan hingga di atas 50 mm per hari berpeluang terjadi di wilayah DIY. Kondisi tersebut terjadi akibat kuatnya monsun Asia yang mengakibatkan udara basah terkonsentrasi di pesisir Selatan Jawa.

Suhu muka laut (SML) di Samudera Hindia Selatan Jawa, kata Kepala kelompok Operasional Stasiun Klimatologi Mlati -Yogyakarta Djoko Budiyono, berkisar antara 28 – 30 °C. Hal itu memunculkan anomali berupa kenaikan suhu 2 – 4 °C dari normalnya. Hal itu mengindikasikan suplai uap air sebagai pendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY relatif tinggi.

“Nilai kelembapan udara pada lapisan 850 dan 700 mb umumnya bernilai > 70 persen. Itu menunjukan kondisi udara basah yang berpotensi terhadap pertumbuhan awan-awan hujan cukup signifikan,” kata dia.

Terkait dengan hal tersebut, pihaknya berharap, masyarakat tetap mewaspadai potensi peningkatan curah hujan yang dapat disertai angin kencang. Kondisi tersebut, lanjutnya, berpotensi mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor. “Banjir atau genangan air memang tidak bisa dilihat dari satu sisi saja, meteorologisnya. Tetapi banyak faktor seperti curah hujan, jenis tanah, kondisi lingkungan hingga drainase turut menentukan terjadiny banjir,” tutur Djoko.

Meski begitu, secara umum kondisi angin di wilayah DIY masih belum membahayakan. Menurut dia, kecepatan angin rata-rata berkisar antara 10-15 knot atau masuk kategori sedang. “Secara umum, rata-rata kecepatan angin masih dalam kondisi normal. Hanya saja, kategori hujan tinggi berkisar di atas 50 mm dalam satu hari bisa terjadi,” ujarnya. (**)