EKONOMIPOS.COM (EPC),JEMBER – Diduga menjual daging sapi oplosan, Hasan, warga Dusun Penanggungan, Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Jember, digerebek polisi. Warga 53 tahun itu diciduk saat hendak membuka lapak di Pasar Jenggawah.
Kasus tersebut terungkap ketika daging ’sapi’ di kios Hasan jauh lebih murah daripada harga umum. Karena curiga setelah mendapat laporan warga itu, petugas mulai menyelidiki asal daging sapi yang dijual di kios Hasan. Hasil penyelidikan ternyata menunjukkan bahwa daging sapi di kios Hasan dioplos dengan daging babi hutan.
Untuk menangkap basah pelaku dan mengamankan barang bukti, polisi menyanggong di sekitar kios Hasan. Rupanya, polisi juga menunggu si pemasok daging babi yang biasa datang di kios Hasan. Operasi penangkapan itu dipimpin Aiptu Akhmad Rinto, anggota Polsek Jenggawah, bersama tiga anggota lain. Saat menggerebek kios Hasan yang berukuran 2 x 2,5 meter itu, polisi mendapati Abu Nimin (55), warga Dusun Krajan, Desa Klompangan, Ajung, yang datang sambil membawa satu sak berisi 20 kilogram daging babi hutan.
Hasan dan Abu Nimin yang berada di dalam kios langsung tak berkutik saat diciduk polisi. Apalagi, dalam kios daging tersebut, tergantung beberapa kilo daging babi oplosan sapi. Di meja, juga ada sebuah timbangan duduk, pisau, kapak pemotong daging, satu parang besar, serta kantong plastik. Semua barang bukti dibawa ke Polsek Jenggawah.
“Banyak laporan dari warga yang biasa datang di Pasar Jenggawah bahwa ada yang menjual daging dengan harga miring jika dibandingkan dengan harga daging sapi lain,” kata Aiptu Ahmad Rinto. Karena penasaran, polisi melakukan penyelidikan di kios milik Hasan itu. Dia sudah lama mengintai sindikasi daging oplosan tersebut.
Ternyata benar, setiap tiga atau empat hari sekali, ada orang yang membawa sak yang selalu menyuplai daging ke kios Hasan. Namun, untuk mengetahui daging yang dibawa seseorang itu daging sapi atau bukan, petugas harus melakukan pengecekan. “Baru setelah ada pelanggan yang biasa membeli dari kios Hasan itu curiga atas kualitas dagingnya, kami bergerak,” katanya. (**)