EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Menjelang masuknya bulan Ramadan dan Lebaran Idul Fitri, jumlah gelandangan dan pengemis (gepeng) di Provinsi Riau meningkat. Saat ini ada sebanyak 800 gepeng berdasarkan data yang dirangkum oleh Dinsos Riau sepanjang tahun 2017.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau, Syarifuddin mengatakan, pihaknya tidak bisa sendiri menuntaskan masalah gepeng tersebut.
“Harus ada upaya bersama untuk menjamin ketertiban masyarakat. Makanya untuk masalah sosial seperti ini perlu melibatkan banyak pihak,” kata Syarifuddin, Jumat (05/05/2017).
Dia mengatakan, dalam upaya ini satu langkah cepat diambil, yakni penegakan hukum. Karena semakin banyak Gepeng, akan menunjukan buruknya wajah kota. Perlu ada sikap bijak yang dilakukan bersama.
“Ini bagian yang tidak kalah penting bagaimana peran pemerintah mengubah mental masyarakat menjadi lebih produktif supaya tidak turun ke jalan untuk meminta-minta,” kata dia.
Syarifuddin menjelaskan, sebagian gepeng yang masuk ke Riau yakni mereka yang terkoordinir. Solusinya juga perlu didudukkan bersama. Pemerintah sendiri mengambil peran sebagai instansi pengambil kebijakan agar masalah ini mampu diatasi dan tidak berlarut terjadi hal serupa setiap tahunnya.
Dia mengimbau kabupaten dan kota untuk melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian supaya masalah ini dapat diselesaikan. “Perlu ada kebijakan strategis, menurut saya, supaya ketertiban kota tetap terjaga dan masyarakat merasa nyaman,” imbuhnya. (*)