Waspada Banjir! BPBD Pelalawan Keluarkan Peringatan Dini

by

PANGKALANKERINCI – Volume air di sejumlah sungai Kabupaten Pelalawan mengalami peningkatan. Untuk itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan meminta warga mewaspadai bencana banjir.

Kepala BPBD Pelalawan, Hadi Penandio menyebutkan, peningkatakan ketinggian air ini akibat curah hujan tinggi dalam dua pekan terakhir. Hujan melanda Pelalawan merata, mengakibatkan daya tampung sungai-sungai tidak mencukupi lagi.

“Kita sudah mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat melalui camat dan kepala desa. Agar tetap waspada dengan kondisi cuaca saat ini,” kata Hadi Penandio, Minggu (7/1).

Diterangkan, volume air yang makin tinggi juga dipengaruhi air kiriman dari daerah lain di bagian hulu sungai. Ditambah lagi dengan dibukanya pintu air waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang di Kampar. Pekan lalu, pengelola waduk memang telah mengumumkan pembukaan pintu air tersebut.

“Kita juga terus koordinasi dengan instansi lain yang terkait seperti Polres, TNI, dan dinas-dinas lainnya. Jika sewaktu-waktu terjadi banjir, jadi sudah siaga semua,” terangnya.

Hadi lantas menjelaskan, pengingkatan volume air tersebut cukup beragam, namun menunjukkan kenaikan terus-menerus. Setiap hari, rata-rata permukaan air naik antara 10 centimeter sampai 20 centimeter.

Pantauan terakhir volume air Sungai Kampar di Kecamatan Langgam mencapai 2,93 meter. Angka itu naik dari 2,50 meter dan terus bertambah setiap hari. Akibatnya, ruas jalan di Desa Rantau Baru Kecamatan Pangkalan Kerinci mulai terendam. Aktivitas warga di desa yang terletak di bantaran Sungai Kampar itu kini telah menggunakan kapal kayu bermotor atau pompong.

Peningkatan volume air juga ditunjukkan Sungai Kerinci. Air mulai meluber ke badan jalan di wilayah Tanjung Putus Desa Kuala Terusan, Pangkalan Kerinci. Meski demikian, kendaraan masih bisa melintasi air yang menggenangi jalan.

Demikian pula volume air di Sungai Nilo Kecamatan Ukui. Peningkatan air mengkibatkan banjir di daerah tepi sungai. Desa Lubuk Kembang Bunga yang menjadi langganan banjir, terancam akan terendam lagi. (*)