Anggaran Kementerian Agama (Kemenang) dipotong hingga Rp14 triliun. Pemangkasan ini diklaim pemerintah sebagai bagian dari kebijakan efisiensi. Namun begitu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa pihaknya sedang mencari solusi agar pelaksanaan program tetap berjalan tanpa hambatan.
Dia optimis bahwa Kementerian Agama dapat mengatasi tantangan ini dengan strategi yang tepat. “Insya Allah, kami punya cara untuk mengatasi persoalan ini. Kami masih sangat optimis. Pendiri bangsa kita dulu tanpa dukungan APBN bisa berbuat banyak dan berbuat besar. Jadi jangan takut,” ujar Nasaruddin.
Saat ini, Kementerian Agama sedang melakukan peninjauan dan penyisiran anggaran untuk menentukan pos yang akan dipangkas. Pemotongan anggaran akan difokuskan pada perjalanan dinas serta sejumlah item lain yang sudah diatur dalam Instruksi Presiden dan Surat Menteri Keuangan.
“Program yang benar-benar perlu dan produktif akan tetap jalan. Insya Allah, kami akan menemukan solusi dan angka yang tepat, sehingga tidak ada program yang terhambat,” tegas Menag.
Dia juga menekankan bahwa kondisi ini harus dilihat sebagai peluang untuk meningkatkan efisiensi serta menciptakan strategi baru dalam pengelolaan anggaran. “Tantangan kita adalah menciptakan opsi-opsi yang berlapis untuk mengatasi persoalan ini,” tambahnya.
Meskipun menghadapi pemangkasan anggaran, Kementerian Agama berkomitmen agar seluruh program tetap berjalan secara efektif. Menag berharap, melalui langkah-langkah efisiensi yang tepat, pelaksanaan kebijakan dan layanan Kementerian Agama kepada masyarakat tidak akan terganggu.
“Kami akan memastikan bahwa penghematan ini tidak berdampak pada program-program penting. Efisiensi adalah tantangan sekaligus peluang untuk bekerja lebih inovatif dan efektif,” tutupnya.***