EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menjadi momok menakutkan bagi warga Pekanbaru. Kasusnya terus meningkat. Sejak awal tahun 2017 tercatat 277 kasus DBD di Pekanbaru. Jumlah ini meningkat dari pekan sebelumnya yakni 260 kasus DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Helda S Munir mengatakan, kasus DBD paling banyak terdapat di Bukit Raya dengan 47 kasus. Tampan 41 dan Marpoyan Damai 40 kasus. Sementara Payung Sekaki 32 kasus, Tenayan Raya 26 kasus, dan Rumbai Pesisir 15 kasus.
Untuk Limapuluh 14 kasus, Pekanbaru Kota 11 kasus, Rumbai 22 kasus, Senapelan 16 kasus, serta Sukajadi 11 kasus, terakhir Sail yang paling sedikit hanya 2 kasus. Tahun ini, Kasus DBD di Pekanbaru telah merengut nyawa satu orang bayi. Bayi tersebut meninggal akibat terlambat dibawa ke rumah sakit.
“Musim pancaroba atau peralihan musim ini membuat nyamuk aedes agyepti mudah berkembang biak, karena banyaknya genangan air,” kata Helda S Munir, Minggu (07/05/2017).
Pihaknya mengaku sudah melaksanakan foging di sejumlah titik yang tinggi kasus DBD. Dia juga berpesan agar masyarakat giat melakukan 3 M plus. Menguras, mengubur barang bekas yang dapat menampung air, menutup tempat air itu lebih efektif.
“Pastikan juga wadah penampung air di dispenser atau pas bunga itu bisa jadi tempat favorit nyamuk demam berdarah bertelur,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat Pekanbaru, jika ada anggota keluarganya yang demam panas, agar secepatnya bisa mengunjungi sarana kesehatan. (*)