EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Aden Gultom menuturkan angkatan kerja di Riau pada Februari 2017 mencapai 3,13 juta orang. Angka ini naik 150 ribu orang atau 5,03 persen dibandingkan bulan sama 2016 sebesar 2,98 orang. Angkatan kerja merupakan jumlah penduduk yang bekerja ditambah penduduk yang menganggur.
Kendati demikian tingkat pengangguran terbuka di Riau Februari 2017 mengalami penurunan. Pada Februari 2016 ada 5,94 persen, Februari 2017 menjadi 5,76 persen.
“Dari segi jumlah, memang terjadi peningkatan pengangguran di Riau. Pada Februari 2016 hanya 176.948 orang, tahun ini di bulan yang sama tercatat 180.237 orang. Peningkatan jumlah ini tidak terlepas dari jumlah angkatan kerja di Riau yang juga mengalami peningkatan,” ujar Aden, Senin (08/05/2017).
Sementara jumlah penduduk 15 tahun keatas yang masuk kategori bukan angkatan kerja berkurang 23 ribu dari 1,47 juta orang menjadi 1,45 juta orang.
Lebih lanjut Aden mengatakan, sektor Pertanian masih menjadi sektor dominan penyerapan tenaga kerja di Riau. Namun, penyerapan oleh sektor ini mengalami penurunan dari 41,44 persen menjadi 40,56 persen dari jumlah penduduk yang bekerja.
Peningkatan penyerapan tenaga kerja justru terjadi pada sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi. Sektor ini meningkat cukup tinggi dari 2,14 persen menjadi 4,65 persen. Dilihat dari status pekerjaan utama penduduk di Riau, buruh atau karyawan masih mendominasi sebesar 41,36 persen. Berusaha sendiri hanya 19,50 persen dan pekerja bebas non pertanian 3,64 persen.
Tiga periode terakhir, Februari 2015 hingga Februari 2017, terjadi tren peningkatan pekerja dengan berusaha dibantu buruh tidak tetap atau buruh tidak dibayar. Bila 2015 ada 11,50 persen, 2016 jadi 12,57 persen dan 12,68 persen pada Februari 2017.
Disisi lain pekerja dengan status berusaha sendiri yang sempat meningkat Februari 2016 di angka 21,01 persen, kembali menurun jadi 19,50 persen Februari 2017. (*)