EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Sebuah perusahaan perdagangan berbasis aplikasi internet, Bukalapak mulai melirik pasar saham di Pekanbaru dengan meluncurkan produk BukaReksa.
“Kini, Pekanbaru jadi sasaran pangsa pasar BukaReksa setelah kota lainnya, Pontianak, Semarang, Solo, dan Lampung,” kata Business Development Manager Bukalapak Gahayu Handari saat Media Gathering dan Edukasi BukaReksa di Pekanbaru, Sabtu (05/08/2017).
Selain mengenalkan BukaReksa, pihaknya juga melakukan sosialisasi untuk meningkatkan literasi investasi serta keamanan berinvestasi reksa dana kepada masyarakat dan awak media dengan menggandeng OJK dan ClMB Principal Asset Management mengusung tema “BukaReksa Produk Investasi untuk Rakyat”.
“Kami memilih Pekanbaru sebagai pangsa pasar BukaReksa karena jumlah pelapak Bukalapak cukup banyak. Namun, jumlah pengguna BukaReksa masih tergolong sedikit. Selain itu, kota ini juga memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup baik,” tuturnya.
Selain itu, kata Gahayu, upaya tersebut untuk mengedukasi para usaha mikro, kecil, dan menengah, pelapak Bukalapak, dan semua masyarakat agar memiliki pemahaman yang baik terkait dengan investasi yang aman dan mudah.
“Lewat semangat dan misi untuk memajukan UMKM, kami ingin menumbuhkan semangat berinvestasi kepada para pelapak dan seluruh masyarakat lndonesia secara mudah dengan aman melalui BukaReksa, produk investasi yang aman, mudah, dan terjangkau,” ujarnya.
Sejak peluncuran pada bulan Januari 2017, BukaReksa, sebuah fitur reksa dana daring dari Bukalapak telah meraih lebih dari 35.000 investor.
Saat ini, produk reksa dana yang ditawarkan lewat fitur BukaReksa adalah reksa dana pasar uang dan pasar uang syariah. Lewat fitur ini, Bukalapak memberi kesempatan bagi para pelaku UMKM dan masyarakat Indonesia untuk berinvestasi secara aman dan benar.
Sementara itu, Deputi Direktur Perizinan Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan Pusat I Made Thirtagatra mengatakan bahwa masyarakat perlu waspadai banyaknya penawaran investasi saham bodong.
Oleh karena itu, semuanya dipastikan ada izin dari OJK hingga ke agen penjualnya. “Memang reksa dana produk yang diawasi oleh OJK,” ujarnya.
Ia mengingatkan peminat reksa dana harus benar-benar mempelajari sebuah investasi, termasuk siapa perusahaannya dan risikonya.
Pada kesempatan itu, Julie Rahmawati, Business Alliance PT CIMB Principal Asset Management, mengatakan bahwa minat masyarakat terhadap reksa dana di lndonesia relatif cukup besar. (*)