EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, Masirba Sulaiman membenarkan memang selama sepekan ini pihaknya banyak menerima keluhan ada kelangkaan elpiji tiga kilogram.
Ia bahkan tidak kaget lagi saat dilaporkan ada warung menjual elpiji hingga Rp 35.000 per tabung, walau sudah dibandrol HET Rp 18.000/tabung oleh Pemko Pekanbaru. Karena diakuinya itu ulah pedagang yang mengambil kesempatan pada momentum tertentu dan melihat pasar yang meminta.
“Kami sudah lakukan uji petik Kamis pada 11 warung di sekitar Jalan Durian memang rata-rata mereka menjual antara Rp 25.000-Rp 30.000 per tabung tergantung konsumen yang butuh dan mau membeli,” kata Masirba, Minggu (10/09/2017).
Irba mengaku hal seperti ini tidak dapat ditertibkan oleh Pemko Pekanbaru. Karena dalam Peraturan Wali Kota bahwa sistem distribusi elpiji terakhir hanya pangkalan bukan warung.
“Elpiji di jual oleh warung bukan ranah kami untuk menertibkan,” kata Masirba.
Masalahnya sekarang bagaimana justru elpiji tiga kilogram banyak dijual di warung yang memang mematok harga suka-suka, sementara pangkalan kosong.
Sebenarnya sebut Irba sapaan pria paruh baya ini distribusi elpiji tiga kilogram kini sudah lancar, pengiriman ke pangkalan normal, walau sempat terjadi gangguan saat pengiriman karena adanya kemacetan distribusi dari Dumai akibat terganjal pada lalulitas jalur Duri ke Pekanbaru sepekan lalu.
“Memang sudah jadi dampaknya jika satu hari saja ada gangguan distribusi elpiji maka sepekan kedepan akan ada masalah,” tuturnya.
Makanya sebut dia pihaknya sudah melakukan beberapa kali operasi pasar elpiji di kecamatan Pekanbaru guna memenuhi permintaan masyarakat, seperti Rumbai dan Payung Sekaki. (*)