EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Kepala Dinas PUPR Riau Dadang Eko Purwanto mengatakan, pada APBD Riau 2018, dianggarkan dana untuk pembangunan dua fly over di Pekanbaru. Yakni fly over perempatan SKA dan fly over Pasar Pagi Arengka.
Total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 230 miliar. Terdiri estimasi fly over Simpang SKA Rp 150 miliar dan Pasar Pagi Arengka Rp 80 miliar.
Pada APBD Perubahan 2017, sebut Dadang, juga dianggarkan untuk Detail Engineering Design (DED) kedua fly over itu. Anggaran fly over Simpang SKA sebesar Rp 1 miliar dan Pasar Pagi Arengka Rp 800 juta.
Dengan dianggarkan di APBD, masyarakat sangat berharap untuk tidak digagalkan saat pembahasan di DPRD Provinsi Riau. Apalagi nanti adanya alasan rasionalisasi. Masyarakat hal itu jangan sampai terjadi.
“Mudah-mudahan sampai pelaksanaan nanti tidak ada kendala. Tapi untuk DED ini, kita dikejar waktu, karena mepet kali. Apalagi DED untuk fly over Simpang SKA underpass. Makanya perlu diubah,” sebut Dadang.
Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Roni Amriel mengatakan, keberadaan fly over tersebut memang sudah diharapkan masyarakat. Sebab, kondisi jalan dengan jumlah kendaraan, tidak seimbang lagi. Sehingga membuat kemacetan tak terhindarkan.
“Tentunya terus kita support, agar benar-benar terealisasi. Kita juga mengharapkan, agar Pemko Pekanbaru juga turun tangan, apa yang menjadi tanggung jawabnya diselesaikan. Terutama untuk menyelesaikan ganti rugi lahan, jika memang ada. Artinya, antara Pemprov dan Pemko harus bersama-sama merealisasikan pembangunan fly over ini,” ujar Roni, Rabu (4/10).
Lebih lanjut politisi Partai Golkar ini meminta pemerintah benar-benar mengawal pembangunan ini. Sehingga tidak hanya sekadar wacana. Pihaknya juga membutuhkan partisipasi masyarakat, dalam hal mendukung pembangunan fly over tersebut. Terutama masyarakat yang terkena dampak pembangunan. (*)