EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, Satpol PP, DLHK, Kapolresta serta pihak Kecamatan Sail dan Pekanbaru Kota untuk melakukan penataan pedagang di kawasan CFD, Jalan Diponegoro-Gajah Mada.
“Kita akui kurangnya pengaturan dan pengawasan menyebabkan kondisi CFD kurang nyaman dan terlihat semrawut karena banyaknya pedagang. Untuk itu kita akan buat Perwako dan tata kembali kawasan CFD agar kenyamanan masyarakat tidak terganggu,” ujar Kadisperindag Kota Pekanbaru, Ingot, Selasa (18/7/2017).
Pemko Pekanbaru akan membuat zonasi yang diperuntukan bagi pelaku UMKM yang berjualan saat CFD. Tidak hanya itu saja, DPP Kota Pekanbaru juga akan melibatkan BPOM untuk menguji sample makanan yang dijual saat CFD.
“Kita akan lakukan pendataan dulu. Kawasan CFD sering dimanfaatkan untuk menjual makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan bahan pengawet,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada seluruh pedagang yang berjualan saat CFD untuk selanjutnya ditata kembali. “Paling cepat dua minggu lagi kita akan tata. Yang jelas, dalam waktu dekat kita rapatkan dulu,” imbuhnya.
Nantinya, para PKL akan ditertibkan terlebih dahulu sebelum akan ditata kembali. Hasil dari koordinasi nanti, Pemko akan menawarkan dua opsi.
“Pertama para pedagang mengambil sebagian jalan Diponegoro serta dibatasi jumlahnya. Atau opsi kedua, pedagang boleh masuk semua memadati Jalan Thamrin sampai Taman Kota,” kata Ingot.
Satpol PP dan Dinas Perhubungan sebenarnya sudah berulang kali menertibkan pedagang di kawasan CFD. Namun mereka tetap membandel sehingga kawasan ini menjadi semrawut. (*)