EKONOMIPOS, PEKANBARU – Bank Riau Kepri tampaknya tak jauh berbeda dengan sebagian pemerintah daerah yang tak mampu menghabisi anggaran yang dimiliki. Hal ini terlihat dari penyerapan anggaran COrporare Social Responsibility (CSR) Bank Riau Kepri (BRK) yang masih rendah.
Dari 12 milyar dana CSR bank milik masyarakat Riau Kepri ini, sampai pertengahan Oktober kemarin baru tersalurkan setengah atau sekitar 6 milyar. Hal ini tentu sangat disayangkan banyak pihak, mengingat keberadaan dana CSR sangat penting.
“Wah, sayang sekali. Dana CSR itu kan dana yang telah disiapkan perusahaan untuk berbagai program, termasuk diantaranya untuk masyarakat. Kalau sampai kuartal II atau sampai September baru tersalurkan setengahnya, sangat disayangkan,” ujar Andre Panam yang juga bekerja di perbankan.
Menurut lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau ini, semestinya dana CSR dapat dimanfaatkan secara baik oleh perusahaan (BRK) dalam rangka sebagai tanggung jawab sosial. Di sisi lain hal ini akan mampu mendorong citra positif kepada perusahaan tersebut.
Hal yang sama juga dikatakan Wawwan pegawai pemerintahan yang juga menyayangkan tidak terserapnya dana CSR. “Sudah seperti beberapa pemerintah daerah saja. Dana sudah ada, tetapi tidak bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Malah, bodoh atau apa ya namanya itu,” ketus pria paruh baya ini.
Kepala Bagian Humas Bank Riau Kepri Winovri yang dikonfirmasi EkonomiPos menyebutkan, saat ini peyaluran dana CSR tetap berjalan dan sedang dalam proses. Ia pun berdalih, dalam penyaluran dana tersebut tidak memilki jangka waktu, artinya tidak wajib harus disalurkan semua pada akhir tahun. “Semua tetap tersalurkan, hanya tinggal proses,” ujarnya ketika dihubungi.
Dikatakanny, dalam penyalurannya dilihat dan disesuaikan dari kebutuhan masing-masing daerah yang ada di Riau maupun di Kepri. Salah satu contoh penyaluran tersebut seperti pemberian beasiswa kepada mahsiswa, pembangunan rumah layak huni dan perbaikan gedung sekolah.
“Dan senin besok kia akan menyalurkan dana CSR tersebut dalam bentuk pembelian mobil ambulance kepada Pemerintah Kabupaten Bengkalis, jadi dilihat sesuai kebutuhan daerah tersebut,” ungkapnya.(bal)