
EkonomiPos.com, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku sedih soal tata kelola perikanan dan kelautan yang ada di Indonesia. Salah satunya soal fakta Indonesia harus mengekspor bibit lobster, sedangkan Indonesia juga harus mengimpor pakan ikan dalam jumlah besar untuk perikanan budidaya (darat).
Hal ini disampaikannya dalam sebuah acara Temu Akbar Nelayan Indonesia di Gedung Joeang 45, Jalan Menteng Raya Nomor 31 Jakarta Pusat, yang diselenggarakan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Selasa (27/1/2015).
Susi kembali menceritakan bahwa setiap tahun Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengekspor 8-10 juta bibit lobster yang harganya jauh lebih murah bila mengekspor lobster dewasa.
Padahal bila saja para nelayan di Lombok sedikit bersabar 2-3 bulan untuk menunda penangkapan lobster bibit, maka sudah bisa menangkap lobster ukuran dewasa di laut bebas dengan harga yang jauh lebih mahal, tanpa ada kewajiban memberikan pakan.
“Harus buang devisa (impor pakan) kasih makan nggak? Ini yang membuat Ibu sedih, di sektor perikanan darat kita impor pakan, di laut yang tinggal menunggu 2-3 bulan, lobster masih kecil-kecil dijual ke Vietnam,” ucap Susi.
Ucapan Susi ini hanya direspons hening oleh sekitar 30-an lebih para nelayan yang seolah terpaku mendengar ucapan sang menteri.
Selain itu, Susi menceritakan kepada nelayan soal posisi Vietnam yang diuntungkan dari pasokan bibit lobster dari Lombok. Vietnam kini menjadi negara eksportir lobster terbesar di dunia. Hal ini lah yang menjadi salah satu pertimbangannya melarang ekspor bibit lobster, dan lebih mendorong ekspor lobster dewasa agar bernilai tambah dan berkelanjutan terhadap populasi lobster di laut Indonesia.
“Angka ekspor Vietnam 1.000 ton per tahun, kalau sekarang bisa mencapai 3.000 ton. Kalau ekspor kita cuma 300 ton per tahun, ini kenikmatan bukan? Kalau kenikmatan, berarti kita kufur tak menikmati kesabaran 2-3 bulan saja,” katanya.
Susi menegaskan sudah seharusnya para nelayan mengubah pola pikir agar lebih bersabar agar tak menangkap bibit lobster atau lobster yang sedang bertelur di alam.
“Banyak informasi yang menyebutkan Menteri Susi mematikan nelayan Sumba (NTB) karena tak boleh mengekspor lobster (bibit), ini tak benar, ini tanpa biaya, tanpa investasi, yang ada kita tunggu sabar saja,” katanya.(Detik.com)