Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, mengungkapkan format baru yang akan diterapkan untuk Liga 2 musim 2025-2026.
Format ini diharapkan membuat kompetisi semakin kompetitif dan menarik bagi para klub peserta.
“Jumlah peserta Liga 2 ini sekarang sisa 20 klub saja,” kata Ferry Paulus, Jumat 28 Februari 2025.
Untuk saat ini, 16 klub telah dipastikan bertanding, sementara tiga klub lainnya masih menunggu hasil degradasi dari Liga 1. Satu tiket tersisa akan diperebutkan Persiba Balikpapan dan PSGC Ciamis dalam Play-off Promosi Liga 2, yang berlangsung di Indomilk Arena, Kelapa Dua, Tangerang, Kamis 27 Februari 2025.
Ferry Paulus menjelaskan bahwa Liga 2 musim depan akan dibagi menjadi dua wilayah, yakni Barat dan Timur. Setiap tim akan memainkan 27 pertandingan dengan format triple round robin.
“Format kompetisinya penuh dengan sistem triple round robin dari masing-masing grup, baik di wilayah Barat maupun Timur,” jelasnya.
Sistem triple round robin berarti setiap tim akan saling bertemu sebanyak tiga kali—bertanding di kandang, tandang, dan kandang-tandang.
“Mereka bertanding kandang, tandang, dan kandang-tandang. Jadi ada sembilan pertandingan sisa selepas kedua tim bertemu. Nah, mereka akan diadu lagi, dan kami akan menentukan siapa yang bermain di kandang dan tandang,” tambah Ferry Paulus.
Dalam format baru ini, dua tim terbaik dari masing-masing grup akan lolos ke Liga 1 musim depan. Kedua tim ini juga akan bertanding di final Liga 2 untuk menentukan juara.
Sementara itu, peringkat kedua di masing-masing grup akan bertanding memperebutkan satu tiket promosi terakhir ke Liga 1. Dengan demikian, jumlah tim yang naik ke Liga 1 tetap tiga klub.
Untuk sistem degradasi, tim peringkat ke-10 dari masing-masing grup akan otomatis terdegradasi ke Liga 3.
Sementara tim peringkat kesembilan dari masing-masing grup akan menjalani play-off degradasi untuk menentukan satu tim yang bertahan dan satu tim yang turun kasta.
“Nah, yang posisinya paling bawah di peringkat ke-10 masing-masing grup langsung degradasi ke Liga 3. Kemudian tim yang berada di posisi kesembilan masing-masing grup juga akan bertanding dalam laga play-off,” terang Ferry Paulus.
Dalam upaya meningkatkan kualitas kompetisi, PT LIB juga memastikan bahwa Liga 2 musim depan akan menggunakan Video Assistant Referee (VAR).
“Ke depan, kami pasti menggunakan VAR secara keseluruhan untuk Liga 2,” kata Ferry Paulus.
Uji coba VAR telah dilakukan dalam dua pertandingan, yakni Persijap Jepara vs PSPS Riau dan PSIM Yogyakarta vs Bhayangkara FC.
Menurut Ferry Paulus, jumlah wasit yang telah menjalani pelatihan VAR juga terus bertambah, sehingga penggunaannya bisa diterapkan dengan lebih baik.
“Awalnya cuma 13, sekarang sudah lebih dari 20. Kami yakin itu akan mencapai target,” tutupnya.***