EKONOMIPOS.COM-Bagi memperbaiki kerusakan tanggul perkebunan kelapa, pada tahun 2017 mendatang Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir kembali akan memberikan bantuan eksavator kepada tiap kecamatan. Bantuan eksavator ini bersumber dari Provinsi Riau dan Kabupaten Inhil.
Bupati Inhil H Muhammad Wardan menyebutkan, pada tahun 2015 lalu tiga kecamatan yang mengalami kerusakan tanggul perkebunan kelapa dalam cukup parah, seperti Kecamatan Mandah, Kecamatan Kuala Indragiri dan Kecamatan Reteh telah mendapatkan bantuan eksavator.
Kecamatan-kecamatan tersebut mendapat bantuan eksavator karena mengalami kerusakan kebun yang jauh lebih parah dari 17 kecamatan lainnya di Inhil. Dimana Kecamatan Mandah jumlah kebun kelapa yang rusak seluas 13.429 hektar, Kuindra 12.566 hektar dan Reteh 12.401 hektar. Kemudian tahun ini, Kecamatan Enok juga mendapatkan bantuan satu unit eksavator.
“Insya Allah, awal tahun 2017 akan diserahkan 13 unit eksavator buat kecamatan lainnya, bantuan ini dari anggaran Pemerintah Provinsi Riau dan Pemkab Inhil,” ungkap, kemarin.
Diharapkan, bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik bagi memperbaiki tanggul perkebunan kelapa yang rusak. Sehingga tanaman kelapa milik masyarakat dapat tumbuh dengan produktif seperti sebelumnya.
Selain memprioritaskan perbaikan perkebunan kelapa milik masyarakat, Pemkab Inhil juga berusaha mengundang investor yang berminat menanamkan investasinya di bidang pengolahan kelapa dalam di Kabupaten Inhil. Sehingga nantinya mampu meningkatkan nilai jual kelapa di pasaran.
Disebutkan, hari ini harga kelapa di pasaran dilaporkan sangat bagus, bahkan mencapai Rp 3300 perbutirnya, semoga harga kelapa akan tetap stabil.
“Kami juga akan terus berupaya bagi terwujudnya Sistem Resi Gudang (SRG) di Kabupaten Inhil, sehingga kopra dapat masuk dalam bursa pasar sehingga nilai jualnya mengikuti harga pasaran dunia, hal ini tentu saja nantinya akan menguntungkan petani kelapa,” imbuhnya.( Adv).