EKONOMIPOS.COM (EPC), BENGKALIS – Hanya mengandalkan alat penangkap ikan yang disebut lukah, seorang warga, Mulyadi (53) asal Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis mampu menghasilkan Rp10 juta per bulan.
Mulyadi menangkap ikan di air tawar tepatnya areal PT Sakato Pratama Makmur (SPM) distrik Humus Bukit Batu dengan memasang lukah sepanjang kanal.
“Alhamdulillah, dari penghasilan tangkapan ikan yang dipasang sepanjang jalur kanal milik PT SPM, saya bisa meraup penghasilan Rp 10 juta per bulan. Ikan itu setelah diambil dari lukah kemudian diolah dengan cara tradisonal menjadi ikan asin,” kata Mulyadi, Rabu (19/04/2017).
Dia mengatakan, profesi yang ditekuninya ini sudah berjalan sekitar tiga tahun, sebelumnya ia pernah juga melakukan hal yang sama di lokasi perusahaan, akan tetapi usahanya tidak berjalan lancar karena banyak ganguan dari masyarakat, namun sejak bekerja sama dengan PT. SPM ini, usaha tangkap ikan ini bisa berjalan dengan lancar untuk menghidupi keluarganya.
“Ikan yang diolah merupakan ikan jenis tuakang, dan ikan ini tidak bisa dipancing dan hidupnya bergerombolan, dengan alat tangkap jenis lukah ini baru bisa ditangkap dan jenis ikan ini hanya memakan lumut dan pada musim hujan ikan ini akan banyak keluar,” katanya.
Ia menjelaksan, saat musim penghujan ia bisa menghasilkan tangkapan ikan sekitar 500 kg per harinya dari 75 lukah yang dipasang di sepanjang kanal, sedangkan untuk pemasaran sudah ada pembeli yang menampung hasil olahan ikan asinnya dan ada juga dijual di pasar tradisional di wilayah Kecamatan Bukit Batu ini.
“Untuk harga jual ikan asin ini bervariasi, untuk ukuran kecil Rp20 ribu per kilogram dan ukuran besar Rp30 ribu per kilogram,” imbuhnya. (*)