Ekonomipos.com, Tembilahan – Bupati Inhil M Wardan membuka rapat pertemuan stakeholder Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Inhil pada Senin (9/3/2015) di aula Kantor Bupati jalan Akasia Tembilahan.
Acara ini juga dihadiri oleh Sekretaris KPA Kabupaten Inhil Umar Pulungan, KPA dari Provinsi Riau yang diwakili Helmi Yardi, Kepala Dinas, Badan dan Bagian, Instansi, organisasi Profesi selaku anggota KPA Kabupaten Indragiri Hilir serta Rekan-rekan LSM Peduli AIDS.
Pertemuan yang dilaksanakan selama satu hari ini dilaksanakan dalam rangka penyusunan rencana kerja penanggulangan AIDS bagi Anggota Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Inhil tahun 2016, dengan peserta 35 orang peserta.
Dalam sambutannya, Bupati Inhil yang juga selaku Ketua KPA kabupaten Inhil mengatakan bahwa pertemuan ini sangat penting karena masalah penyakit ini sudah menjadi masalah dunia bukan hanya masalah Nasional.
“Agar terjalin kesinambungan pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS, saya imbau agar setiap SDKPD terkait untuk melakukan perencanaan dan penganggaran biaya untuk penanggulangan HIV dan AIDS di instansi masing-masing. Tentunya tetap berkoordinasi dengan KPA Kabupaten Indragiri Hilir,” ulasnya.
Ia juga memaparkan data epidemi AIDS semakin meluas di dunia bahkan di Indonesia. Sekitar 170.000 sampai 210.000 dari 220 juta penduduk Indonesia mengidap HIV/AIDS. Perkiraan prevalensi keseluruhan adalah 0,1 persen di seluruh negeri, dengan pengecualian Provinsi Papua.
Sementara itu Sekretaris KPA Kabupaten Inhil Umar Pulungan mengatakan sampai akhir tahun 2014, Kabupaten Inhil baru berhasil menemukan kasus HIV dan AIDS sebanyak 107 kasus. Itu tersebar hampir di seluruh kecamatan dan porsi penularan terbesar kedua adalah IRT Setelah Wiraswasta.
“Sebagaimana telah kita ketahui bersama, menurut definisi WHO, setiap ditemukan satu kasus HIV patut dicurigai bahkan telah terinfeksi 100 orang di sekitarnya,” ujarnya.
Untuk itu dapat dikalkulasikan bahwa 107 kasus, dikali 100. Maka sama dengan 10.700 orang (1,65 persen) peduduk dicurigai telah terinfeksi HIV. Artinya masih banyak kasus yang belum temukan dan siap menjadi korban berikutnya.
KPA Inhil yg dibentuk melalui Keputusan Bupati Inhil Nomor: Kpts.166/IV/HK-2009 memiliki tanggungjawab pemimpin, mengkoordinasikan, mengelola, mengendalikan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan penanggulangan HIV dan AIDS di Inhil.
Sampai saat ini bersama Mitra kerja lainnya antara lain LSM Peduli AIDS BDPN, Dinas Kesehatan dan Instansi lainnya, telah berbuat dan akan terus berbuat sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya masing-masing.
Tentunya dengan memberikan sosialisasi HIV/AIDS dengan benar sehingga dengan kesadaran sendiri dapat menjauhi penularan dan bagi mereka yang merasa curiga akan rela memeriksakan dirinya, sehingga dapat ditemukannya kasus melalui pemeriksaan darah di Klinik VCT baik secara statis maupun mobile.
“Sampai saat ini kita baru memiliki 4 unit Klinik VCT yaitu di RSUD Puri husada, Puskesmas Tembilahan Kota, Puskesmas Tembilahan Hulu dan Puskesmas Sungai Guntung Kecamatan Kateman. DIharapkan setiap Wilayah Kerja Puskesmas terutama yang memiliki data kasus HIV dan AIDS pada tahun yang akan datang sudah memiliki Klinik VCT,” imbuhnya. (advertorial/ezy)
JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) segera meluncurkan layanan Bale Korpora by BTN, sebuah platform terintegrasi untuk wholesale banking. Inisiatif ini bertujuan...
iPhone 16 Series telah memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), menandakan Apple bisa segera memasarkan ponsel terbarunya di Indonesia. Namun, hingga kini, belum...
Pemerintah dan aparat penegak hukum didesak untuk bertindak cepat dan tegas terhadap oknum yang terbukti melakukan pemalsuan minyak goreng kemasan merk MinyaKita. “Kecurangan...