EKONOMIPOS.COM, PEKANBARU – Dalam meningkatkan pembangunan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman memfokuskan pembenahan infrastruktur di daerah potensi wisata dan perbaikan dilakukan sejalan dengan promosi yang sedang gencar dilakukan di bumi melayu tersebut.
“Pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur, sebagai upaya kita untuk menggaet dan mempermudah akses wisatawan yang berkunjung ke Riau ini,” kata Arsyadjuliandi Rachman.
dimana dalam bentuk kerja nyata, Pemprov Riau saat ini terus mendorong sektor pariwisata yang berbasis budaya dengan tagline “The Homeland of Melayu ” sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian dan kejahteraan masyarakat. Setelah menurunnya dua sektor andalan Riau, yakni perkebunan dan migas, kini sektor pariwisata diharapkan mampu menopang perekonomian masyarakat.
Sebelumnya, Andi Rachman dalam kunjungan kerjanya ke Desa Teluk Rhu, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis Riau, yang merupakan daerah potensial pariwisata telah mendengar masukan dari pemkab setempat dan masyarakat mengenai pembenahan infrastruktur dasar yang harus segera terealisasikan.
Lanjut, Pemerintah Provinsi Riau juga berkomitmen dalam mendorong Pulau Beting Aceh yang juga berlokasi di Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis dengan memasukkan sebagai Kawasan Pariwisata Nasional.
Dengan ini, maka pemerintah akan fokus untuk anggaran pembenahan infrastruktur, baik di pemerintah provinsi maupun pusat melalui kementerian pariwisata.
“Kita sampaikan ke pusat agar ikut membantu mempromosikan pariwisata di Pulau Beting Aceh, sedangkan pembangunan infrastruktur akan kita lakukan secara bertahap sejalan dengan promosi yang terus digencarkan,” ujarnya.
disisi lain, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkalis, H Eduar mengatakan, sektor infrastruktur dasar masih menjadi kendala pariwisata di Rupat, mulai dari pembangunan jalan dan jembatan, listrik, air bersih, jaringan komunikasi, yang juga menjadi perhatian pemerintah demi kemajuan pariwisata.
Pembenahan sektor infrastruktur dasar akan terasa geliatnya untuk dapat menggaet wisatawan lokal maupun mancanegara ke Pulau Rupat.
Selain itu juga, Pemerintah Provinsi (Pemprov) tahun 2016 ini mengucurkan anggaran sebesar Rp1,6 triliun untuk infrastruktur jalan dan jembatan. Jalan yang akan dibangun dan diperbaiki sepanjang 2.981 km, sedangkan untuk pembangunan jembatan sebanyak 8 jembatan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, meminta kepada Dinas Bina Marga untuk segera membangun jalan dan jembatan tersebut. Seluruh program kerja yang ada di Bina Marga harus terbuka, data harus jelas mana yang menjadi kewenangan Nasional, kewenangan Pemprov dan kabupaten/kota.
“Agar masyarakat tahu apa yang dilakukan oleh Bina Marga. Perlu untuk membuktikan anggaran yang ada itu ada digunakan. Berapa jalan pemerintah yang sudah dan akan dikerjakan. Kan ini ada informasi, jalan yang ada di Riau ini kok segitu-segitu aja. Jadi perlu diumumkan,” ujar Gubri.
Sementara itu, tahun 2016 ini banyak kewenangan dari pusat di alihkan kepada provinsi, begitu juga sebaliknya. Termasuk kewenangan dari provinsi dialihkan menjadi kewenangan kabupaten/kota, dan sebaliknya.
“Sinergi yang ada itu sekarang bagaimana dengan kabupaten/kota, jangan sampai nanti tidak dilaksanakan. Jadi untuk perkembangan pembangunan di seluruh wilayah Riau, perlu disinergikan, dan harus sesuai dengan RPJMD. Sekarang ini kan banyak kewenangan-kewenangan yang dialihkan. Perlu dibahas dalam rakor ini,” kata Gubri. (Advertorial)